Bupati Indah Ungkap Tren Risiko Bencana di Kabupaten Luwu Utara Alami Penurunan, Begini Penjelasannya

- Rabu, 7 Juni 2023 | 08:39 WIB
Tren Risiko Bencana di Kabupaten Luwu Utara Alami Penurunan  (Dok. Nunu)
Tren Risiko Bencana di Kabupaten Luwu Utara Alami Penurunan (Dok. Nunu)

KLIKANGGARAN -- Menurut penelitian yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tentang tren risiko bencana di seluruh negeri, Bupati Indah Putri Indriani mengungkapkan bahwa Kabupaten Luwu Utara, termasuk wilayah yang termasuk dalam tren risiko bencana, terus mengalami penurunan setelah bencana banjir bandang yang terjadi pada pertengahan tahun 2020 lalu.

“Alhamdulillah, dua tahun berturut-turut, kalau kita lihat Indeks Risiko Bencana Indonesia, Luwu Utara ini terus turun,” kata Bupati Indah pada Rapat Koordinasi Persiapan Simulasi Desa Tangguh Destana, Selasa (6/6), di Ruang Komando Pusat.

Bupati Luwu Utara dua periode ini mengacu pada data IRBI wilayah Sulawesi Selatan. Di mana Luwu Utara berada pada peringkat ke-6 pada 2021. Sementara pada 2022, Luwu Utara turun lagi pada peringkat ke-9 dari daerah yang dianggap rawan bencana. Tren penurunan ini tidak terlepas dari perencanaan dan penanganan bencana di Luwu Utara yang terus membaik.

“Alhamdulillah, kapasitas daerah kita terus membaik dalam hal perencanaan dan penanganan bencananya. Ini semua karena adanya dukungan regulasi, kemudian kebijakan dalam bentuk penganggaran, dan lain sebagainya,” terang Indah.

Kendati demikian, masih banyak PR yang mesti diselesaikan, utamanya peningkatan kapasitas masyarakat dalam hal mitigasi non struktural, seperti sosialisasi pemberian informasi tanggap darurat secara terus-menerus, sehingga masyarakat memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam proses mitigasi bencana.

“Yang masih menjadi PR kita adalah kapasitas masyarakat yang masih perlu ditingkatkan lagi. Buat apa kelembagaannya kita bentuk, kalau masyarakat belum memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mitigasi bencana,” ucap Indah.

Untuk itu, kata dia, perlu ada upaya lebih serius lagi dalam meminimalisir potensi terjadinya bencana. “Desa tangguh bencana sudah dibentuk sejak 2017, tetapi ini kan baru pembentukan kelembagaannya saja. Nah, sekarang yang harus kita lakukan adalah penguatan kapasitas masyarakatnya,” tandas Indah. (LH)

Editor: Ratih Sugianti

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rongkong Potensial untuk Budidaya Tanaman Kentang

Selasa, 26 September 2023 | 08:53 WIB
X