Sementara itu, BNPB memberikan klarifikasi soal narasi “penjarahan” yang ramai dibahas publik.
“Kemarin sore sempat viral di Kota Sibolga, adanya upaya mengambil logistik,” kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers di Tapanuli Utara.
Ia menegaskan bahwa warga tidak merusak minimarket.
“Itu mereka mengambil bahan makanan. Jadi bukan menjarah atau merusak, memecahkan kaca, dan sebagainya tidak,” tegas Suharyanto.
Menurutnya, situasi terisolasi dan terbatasnya pasokan membuat masyarakat panik.
“Dia menjarah bahan makanan, ya mungkin mereka khawatir, takut, karena tertutup dan bahan makanan terbatas,” sambungnya.
Kronologi dalam Video yang Viral
Sebelumnya, video dari akun Instagram @agus.fadlii menunjukkan warga yang terdampak banjir memasuki sebuah minimarket di Sibolga.
“Penjarahan di Sibolga-Tapteng 29/11,” tulis akun tersebut.
Dalam rekaman itu tampak warga mengambil beras, minyak goreng, air galon, dan kebutuhan dasar lainnya. Aksi tersebut terjadi lantaran bantuan belum menjangkau lokasi akibat akses yang rusak.
Masyarakat kini menunggu percepatan penyaluran logistik sambil pemerintah melakukan pembukaan akses dan penguatan komunikasi lapangan.**
Artikel Terkait
Banjir Sumatera Telan 74 Nyawa di Agam, Kerugian Tembus Rp13,9 M dan Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi
Banjir Sumatera: TNI Gerak Cepat Kirim 76.500 Ton Bantuan, 11 Helikopter Dikerahkan ke Daerah yang Terisolasi
Banjir Sumatera: BNPB Beberkan 116 Korban Jiwa, Dua Siklon Langka Jadi Pemicu Kekacauan di Tapanuli Tengah
Banjir Sumatera: BNPB Tegaskan Tapanuli Tengah–Sibolga Masih Terisolir, Longsoran 50 Km Butuh Tiga Hari untuk Dibuka