Fenomena Cuaca ‘Tak Umum’ Picu Banjir-Longsor di Sumatera: 4 Jembatan Putus, Alat Berat KemenPU Belum Tembus Semua Lokasi

photo author
- Kamis, 27 November 2025 | 21:39 WIB
Menyoroti fakta terkini terkait bencana banjir-longsor di Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat, pada Kamis, 27 November 2025. ( (Dok. BMKG))
Menyoroti fakta terkini terkait bencana banjir-longsor di Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat, pada Kamis, 27 November 2025. ( (Dok. BMKG))

PDAM Sumbar Tak Beroperasi Akibat Banjir Bandang

Baca Juga: Kabar Baik untuk Atlet: Presiden Minta LPDP, ASN–TNI/Polri hingga Bonus Khusus Masuk Skema Kesejahteraan Olahraga Nasional

Diana juga mengonfirmasi bahwa beberapa fasilitas PDAM di Sumbar lumpuh. KemenPU telah mengirim alat berat untuk mempercepat penanganan longsor.

“Mudah-mudahan alat berat kami yang saat ini sudah siap segera bisa sampai ke 21 lokasi yang ada di Sumatera Utara dan kemudian 12 yang ada di Aceh dan 15 yang ada di Sumatera Barat,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa pembersihan material longsor menjadi prioritas utama.
“Mudah-mudahan segera bergerak untuk membersihkan longsoran, longsoran, yang ada di sana,” imbuhnya.

Kemensos Mulai Salurkan Bantuan Darurat

Menko Pratikno menjelaskan bahwa Kementerian Sosial telah bergerak menyalurkan bantuan logistik ke pos-pos pengungsian.

“Saya juga menyampaikan bahwa Kementerian Sosial juga aktif sekarang untuk menggerakkan tim logistik ke kebutuhan pengungsian yang menjadi cluster tanggung jawab Kemensos yaitu pengungsian,” katanya.

Ia menegaskan adanya peningkatan jumlah korban jiwa, meski data masih terus diverifikasi.
“Kita update terus perkembangannya bahwa ini telah memakan cukup banyak korban jiwa,” ujarnya.

Kerusakan infrastruktur pun dinilai cukup luas.
“Tetapi data masih terus diupdate dan kemudian mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang cukup luas,” lanjut Pratikno.

Sementara itu, pihak kepolisian di Sumut melaporkan sedikitnya 43 korban tewas dan 88 hilang dalam peristiwa banjir-longsor di wilayahnya.

BMKG: Siklon Tropis Senyar ‘Tidak Umum’ Terjadi di Selat Malaka

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menegaskan bahwa fenomena seperti Siklon Tropis Senyar jarang terjadi di kawasan dekat ekuator seperti Selat Malaka.

“Fenomena seperti Siklon Tropis Senyar tergolong tidak umum di wilayah perairan Selat Malaka, apalagi jika sampai melintasi daratan,” jelasnya.

BMKG mencatat siklon tersebut berdampak langsung pada peningkatan awan hujan.
“Siklon ini memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan,” tulis BMKG.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X