Merespon kondisi ini, Ketua DPR RI, Puan Maharani, menekankan pentingnya pemulihan infrastruktur dengan standar yang lebih tahan bencana.
Politikus tersebut menyoroti dampak domino yang terjadi, dimana terputusnya akses logistik mengganggu aktivitas sekolah dan perekonomian warga.
“Segera relokasi sementara sekolah dan jalur alternatif logistik, agar pemulihan pendidikan dan ekonomi tidak tertunda,” kata Puan Maharani dalam pernyataan resminya, pada Rabu, 26 November 2025.
Puan menambahkan bahwa bantuan ekonomi harus cepat disalurkan, mengingat ketergantungan aktivitas tersebut pada akses transportasi.
“Sekali jalan terputus, sekolah tak bisa diakses, petani dan UMKM tak bisa angkut hasil,” ujar Puan. Di sisi lain, DPR RI berjanji mengawal pemulihan hingga tanggap darurat selesai.
“DPR akan mengawal setiap meter jalan, setiap anak kembali ke sekolah, setiap petani bisa angkut lagi hasil panen,” tandasnya.
Baca Juga: Pastikan Kepatuhan Administrasi Orang Asing, Timpora Luwu Utara Gelar Operasi Gabungan
Saat ini, banyak desa di daerah lereng dan aliran sungai masih berisiko terdampak bencana susulan.
Pemerintah daerah melalui BPBD terus memperbarui data kerusakan dan kebutuhan mendesak warga, yang tidak hanya mencakup logistik, tetapi juga perbaikan akses air bersih, penerangan, dan rute darat alternatif.**
Artikel Terkait
Longsor Cilacap Hari ke-4: Korban ke-12 Ditemukan, 11 Warga Masih Tertimbun dan BMKG Ungkap Hujan Beruntun Pemicu Lereng Labil
Longsor Banjarnegara Bikin Warga Panik: 179 Mengungsi, Rumah Tertimbun, dan Ancaman Tanah Bergerak Usai Tragedi Besar di Cilacap
Korban Selamat Longsor Cilacap Mendesak Relokasi, BNPB Pastikan Pencarian Tak Dihentikan sebelum Semua Korban Ditemukan
Ulang Tahun ke-47, Bupati Andi Abdullah Rahim Banjir Ucapan Selamat
Bencana Tapteng Memburuk: 4 Warga Tewas, Akses Terputus Total dan Cuaca Ekstrem Lumpuhkan Penyelamatan di Sumatera Utara