Perkembangan Terbaru Kasus Alvaro: Polisi Fokus Trauma Healing Keluarga Meski Pelaku Tewas dan Proses Hukum Tetap Berjalan

photo author
- Selasa, 25 November 2025 | 21:25 WIB
Kepolisian sebut ada pendampingan psikologis untuk keluarga mendiang Alvaro.  ((Instagram/sealasyahalam))
Kepolisian sebut ada pendampingan psikologis untuk keluarga mendiang Alvaro. ((Instagram/sealasyahalam))

“Sesuai dengan harapan pihak keluarga, itu juga menjadi concern utama dari Polres Metro Jakarta Selatan, jadi secara penegakan hukumnya melalui Kasatreskrim dan jajaran itu tetap on the track dengan peraturan yang berlaku,” jelas Seala.

Baca Juga: Update Kasus Ibu Hamil Papua: Ketua DPR hingga Presiden Prabowo Perintahkan Audit Usai 4 RS Diduga Menolak Pasien

“Ini juga menjadi atensi dari Kapolda dan petinggi Polri, kasus ini harus sesuai dengan prosedurnya seperti apa,” tambahnya.

Untuk waktu pemakaman, kepolisian menyampaikan belum ada keputusan karena masih menunggu perkembangan terbaru.

“Belum ada, kita masih menunggu kelanjutannya seperti apa. Fokusnya kami hari ini adalah pendampingan kepada pihak keluarga, yaitu terkait trauma healing,” tutur Seala.

Pemeriksaan DNA jasad yang ditemukan juga masih berlangsung dan membutuhkan waktu.

Baca Juga: Hari Guru Nasional, Bupati Luwu Utara Sampaikan Ucapan Terima Kasih kepada Presiden Prabowo

Jejak Awal Kasus Hilangnya Alvaro

Alvaro dinyatakan hilang pada Maret 2025 setelah dijemput seseorang dari masjid. Penyelidikan kemudian mengarah pada ayah tirinya, Alex, yang ditetapkan sebagai pelaku penculikan dan pembunuhan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, mengungkapkan bahwa tindakan pelaku dipicu dendam kepada istrinya yang bekerja di luar negeri.

"Diduga istrinya memiliki pria idaman lain," ujarnya sebelumnya.

Menurut Budi, rekam komunikasi digital berperan besar dalam mengungkap motif tersebut. Polisi menelusuri percakapan tersangka dengan ibu korban dari ponsel yang disita.

“Terlapor setelah terang-terangan menulis kalimat 'gimana caranya gue balas dendam'. Ini muncul berulang kali di dalam konteks kemarahan, serta rasa sakit hati yang ditujukan ke pihak tertentu,” kata Budi dalam konferensi pers, Senin, 24 November 2025.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X