Longsor Banjarnegara Bikin Warga Panik: 179 Mengungsi, Rumah Tertimbun, dan Ancaman Tanah Bergerak Usai Tragedi Besar di Cilacap

photo author
- Minggu, 16 November 2025 | 21:02 WIB

Dampaknya sangat besar hingga membuat kawasan tersebut masuk ke zona merah.
Data terbaru pada Minggu, 16 November 2025 pukul 18.00 WIB menunjukkan:
— 23 orang selamat
— 13 meninggal dunia
— 10 lainnya masih dalam pencarian

Langkah Pencegahan Longsor Susulan

Di kawasan hulu Cilacap, upaya mitigasi cepat dilakukan untuk mencegah longsor kedua. Komandan Kodim 0703 Cilacap, Letkol Inf Andi Aziz, menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan tim geologi dari UGM.

Baca Juga: WNA Punya KTP Indonesia, Kok Bisa? Ini Penjelasan Kadis Dukcapil Luwu Utara

Menurut Andi, “Dari pihak geologi UGM sudah melakukan analisa. Mereka sempat meninjau lokasi awal longsor dan melakukan sodetan agar aliran sungai tidak lagi menuju titik longsor.”

Langkah ini dilakukan agar aliran air tidak terus menumpuk di area berpotensi runtuh bila hujan kembali mengguyur.

Zona Merah Harus Dikosongkan

Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Sadmoko Danardono, memastikan relokasi warga menjadi keharusan demi keselamatan.
Ia mengatakan, “Dalam satu dua hari ke depan akan kami data secara akurat baik korban maupun warga di sekitar potensi longsor yang wajib kita relokasi.”

Sadmoko menegaskan bahwa lokasi yang berada di zona merah sudah tidak layak huni.
“Kami wajibkan daerah yang diperiksa ini sebagai daerah merah karena rawan potensi bencana alam dan tidak layak sebagai tempat hunian,” jelasnya.

Pemerintah meminta waktu untuk menginventarisasi jumlah keluarga yang harus dipindahkan.
“Beri kami waktu dan pada saatnya nanti akan kami inventarisasikan secara menyeluruh,” imbuhnya.

Pemantauan Masih Berlaku di Dua Wilayah

Rangkaian longsor yang terjadi di Banjarnegara dan Cilacap menunjukkan bahwa pergerakan tanah masih menjadi ancaman serius. Proses asesmen terus dilakukan oleh tim gabungan, sementara BPBD meminta masyarakat tetap berada di tempat aman hingga cuaca stabil.

Intensitas hujan yang tinggi beberapa hari terakhir disinyalir menjadi pemicu utama dan masih berpotensi menimbulkan bencana susulan.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X