Menteri Sosial Gus Ipul mengatakan bahwa pemerintah akan menanggung semua kebutuhan pengobatan, termasuk rehabilitasi dan pendampingan jangka panjang.
“Kementerian Sosial memberikan dukungan yang diperlukan setelah nanti dari rumah sakit ini, mulai dari rehabilitasi, masa-masa pemulihannya sampai nanti, jika diperlukan, dengan program-program pemberdayaan,” ucap Gus Ipul pada Minggu, 9 November 2025.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga memastikan bahwa Pemprov DKI akan menanggung seluruh biaya rumah sakit tanpa pengecualian.
“Pokoknya semua korban di rumah sakit mana saja akan ditanggung oleh Pemerintah DKI sampai dengan selesai,” ujar Pramono pada Jumat, 7 November 2025.
Meski begitu, pernyataan Andre mencerminkan masih adanya jarak komunikasi antara pihak keluarga korban dan pemerintah, terutama terkait kejelasan mekanisme pembiayaan jangka panjang.
Situasi ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah agar memastikan transparansi dan koordinasi lebih kuat dalam menangani dampak sosial dari tragedi publik yang menelan korban jiwa dan luka berat.**
Artikel Terkait
Terungkap! Bom Rakitan di SMAN 72 Jakarta Diduga Dibawa Siswa Korban Bullying, RS Yarsi Rawat 15 Korban dengan Gangguan Pendengaran
Kapolri Pastikan Pelaku Ledakan di Masjid SMAN 72 Adalah Siswa, Polisi Telusuri Motif dan Dugaan Paparan Ideologi Digital
Imbas Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pemerintah Kaji Pembatasan Game PUBG: Dari Fatwa Haram MUI hingga Ancaman Pemblokiran
Polisi Beberkan Kondisi Psikologis Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Merasa Sendiri, Terinspirasi dari Kasus Kekerasan di Luar Negeri
UPDATE Ledakan SMAN 72: Polisi Ungkap Kondisi Psikologis Pelaku, Sering Merasa Sendiri dan Terpengaruh Konten Kekerasan Online