Berdasarkan data terbaru, sebanyak 55 orang menjadi korban ledakan, dengan kondisi luka yang bervariasi dari ringan hingga sedang.
“Semua biaya perawatannya hingga sembuh akan ditanggung pemerintah,” imbuh Pramono.
Polisi Buka Posko dan Lakukan Olah TKP
Untuk memastikan penanganan korban berjalan optimal, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menyebut pihak kepolisian telah membuka dua posko utama di RS Yarsi dan RS Islam Cempaka Putih.
“Langkah pertama membuka posko di Rumah Sakit Yarsi dan Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, yang mana untuk membantu keluarga korban untuk mencari anak-anak yang sedang dirawat,” kata Asep.
Berdasarkan data sementara, jumlah korban mencapai 54 orang, sebagian besar mengalami luka bakar dan luka akibat serpihan kaca.
“Mungkin ada yang luka ringan, ada yang luka sedang, dan mungkin tadi ada yang sudah pulang,” jelasnya.
Ia menambahkan, polisi masih fokus membantu penanganan korban sambil melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab pasti ledakan.
“Kita masih menolong korban dulu sekarang, lengkapnya disampaikan nanti,” pungkas Asep.
Peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta terjadi bertepatan dengan waktu salat Jumat dan menimbulkan kepanikan di kalangan warga serta jamaah yang tengah beribadah.
Dengan dukungan penuh dari Pemprov DKI dan aparat penegak hukum, proses pemulihan korban diharapkan berjalan cepat dan menyeluruh.**
Artikel Terkait
Ledakan Hebat Guncang SMAN 72 Kelapa Gading Saat Salat Jumat, 54 Orang Luka dan Polisi Temukan Dua Senjata Api
Ledakan Guncang Masjid SMAN 72 Kelapa Gading Saat Salat Jumat, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Tewas
Ledakan di SMAN 72 Jakarta Disorot Isu Terorisme, Wamenko Polkam Lodewijk: Jangan Jumping Conclusion, Itu Senjata Mainan