Ia menambahkan bahwa laporan sementara menunjukkan adanya pengaruh cuaca ekstrem.
“Menurut pemerintah Situbondo, kejadian ini berkaitan dengan cuaca buruk. Kami juga menerima laporan serupa di Ponorogo, ada rumah dengan atap rusak akibat angin kencang,” tambahnya.
Pemeriksaan Teknis dan Penanganan Korban
Emil menyampaikan bahwa pemerintah provinsi sudah meminta laporan rinci dan menunggu hasil pemeriksaan lapangan.
Baca Juga: Mengenal Ritual Budaya ‘Mattompang Pusaka’ pada Kegiatan Napak Tilas Religi di Desa Pattimang
“Kami sudah berkomunikasi dengan Bupati Situbondo. Beliau akan memberikan keterangan yang valid dan lebih lengkap terkait hal ini,” tegas Emil.
Sementara itu, aparat kepolisian turut melakukan penyelidikan penyebab ambruknya atap. Kapolsek Besuki, AKP Febry Hermawan, mengonfirmasi jumlah korban dan detil kejadian.
“Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Total ada 19 santri putri yang menjadi korban, satu meninggal dunia,” kata Febry dalam keterangan resminya, pada Kamis, 30 Oktober 2025.
Ia menerangkan bahwa faktor cuaca menjadi dugaan awal.
“Untuk penanganan selanjutnya sudah diambil alih oleh Polres Situbondo,” tandasnya.
Upaya Pemerintah dan Pengingat Tragedi Serupa
Korban meninggal diketahui berasal dari Dusun Rawan Desa, Kecamatan Besuki, Situbondo. Tim Inafis masih melakukan analisis struktur bangunan untuk memastikan penyebab pasti runtuhnya atap.
Kejadian ini mempertegas urgensi audit konstruksi pada fasilitas pendidikan pesantren, terlebih menghadapi fenomena cuaca yang semakin tidak stabil. Pemerintah daerah juga didorong memperketat standar keselamatan guna mencegah kasus serupa berulang.**
Artikel Terkait
Wacana Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny Pakai APBN Masih Belum Final, DPR Ingatkan Risiko Kecemburuan antar Pesantren
IKA PMII UI Kecam Keras Trans7: Tayangan yang Menghina Pesantren Harus Diproses Hukum
Hari Santri Nasional 2025, Momentum Merawat Tradisi Pesantren
Apa Saja Alasan Presiden Prabowo Setujui Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren di Kemenag
Isu Kekerasan Seksual di Pesantren Disorot Publik, Kritik Menguat soal Luka Kepercayaan, Ketimpangan Kuasa, dan Ancaman Trauma Santri