Salah satu peserta pelatihan, Sri Rahayu, juga mengaku mendapat manfaat besar dari kegiatan tersebut.
“Sekarang saya lebih percaya diri memasarkan produk lewat Instagram dan Shopee. Dulu hanya jual di sekitar desa, sekarang sudah mulai ada pesanan dari luar Jambi,” ungkapnya dengan antusias.
Sri menambahkan, ia kini memahami cara membuat konten menarik, menulis caption yang bercerita, serta membaca tren minat konsumen dari interaksi di media sosial.
“Saya berharap kegiatan seperti ini bisa melibatkan lebih banyak pelaku usaha perempuan. Supaya ibu-ibu di desa juga bisa naik kelas,” tutupnya.
Artikel Terkait
Inilah Alasan Menteri PU Soal Renovasi Pesantren Al Khoziny Pakai Dana APBN, Menag Akui Banyak Ponpes Kekurangan Anggaran
Kadis Dikbud Minta Napak Tilas Religi di Desa Pattimang Jadi Event Tahunan Daerah
Perkuat Hilirasi Pertanian, Bupati Andi Abdullah Rahim Audiensi ke Ditjen Perkebunan Kementan
Anggota DPRD Sulsel Lakukan Pengawasan Program Bantuan APBD Provinsi di Luwu Utara
Usai Evakuasi Rampung, Polda Jatim Naikkan Status Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny ke Tahap Penyidikan