KLIKANGGARAN — Fakultas Pertanian Universitas Jambi (Unja) terus mendorong transformasi ekonomi desa berbasis digital. Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Kampus Berdampak, tim dosen dan mahasiswa Unja melaksanakan Pelatihan Digital Marketing Berbasis Media Sosial dan Marketplace bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Megariona, Desa Tangkit Baru, Kabupaten Muaro Jambi, Sabtu (27/9/2025).
Kegiatan berlangsung di Aula Kantor Kepala Desa Tangkit Baru dan diikuti pengurus BUMDes serta para pelaku UMKM desa.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Dr. Pera Nurfathiyah, SP., M.Si, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan meningkatkan literasi digital dan kemampuan pemasaran daring pengelola BUMDes, terutama dalam mempromosikan produk olahan nanas bersertifikat Indikasi Geografis.
“Kami ingin mendorong BUMDes agar mampu memanfaatkan teknologi digital secara mandiri dan strategis, sehingga produk lokal bisa dikenal lebih luas dan berdaya saing,” ujar Dr. Pera kepada Klikanggaran.com melalui pesan WhatsApp, Sabtu (11/10/2025).
Baca Juga: Inilah Alasan Anies Baswedan Desak Pemerintah Perkuat Sektor Formal di Tengah Gelombang PHK Massal
Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi yang menekankan keterlibatan langsung mahasiswa, dosen, dan mitra desa dalam pelatihan, pendampingan, serta produksi konten promosi.
“Melalui kanal digital seperti Instagram, WhatsApp Business, dan Shopee, BUMDes diharapkan mampu melakukan pemasaran profesional dan terukur,” tambahnya.
Lebih jauh, Dr. Pera mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari hasil penelitiannya mengenai pembelajaran partisipatif berbasis komunitas.
“Interaksi di ruang digital mampu mempercepat transfer pengetahuan, membangun rasa kepemilikan terhadap inovasi, serta memperkuat jejaring lokal dan kolaborasi lintas sektor,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya tengah merancang kurikulum pembelajaran partisipatif yang mengintegrasikan literasi digital, strategi branding komunitas, dan penguatan kelembagaan desa ke dalam modul aplikatif. Kurikulum ini diharapkan dapat direplikasi di desa-desa lain yang memiliki potensi produk unggulan dan semangat transformasi digital.
Kepala Desa Tangkit Baru, Andi Baharu Alam, S.E, menyambut baik inisiatif tersebut.
“Pelatihan ini sangat relevan dengan kebutuhan usaha desa. Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti di pelatihan, tetapi berlanjut pada praktik nyata yang berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua BUMDes Megariona, Andi Muhammad Dinul Iksan, menyampaikan apresiasi kepada Fakultas Pertanian Unja.
“Pelatihan ini memberikan wawasan baru bagi BUMDes dan UMKM untuk beradaptasi dengan era digital. Produk olahan nanas Tangkit Baru punya potensi besar jika dipasarkan dengan strategi digital yang tepat,” katanya.
Artikel Terkait
Inilah Alasan Menteri PU Soal Renovasi Pesantren Al Khoziny Pakai Dana APBN, Menag Akui Banyak Ponpes Kekurangan Anggaran
Kadis Dikbud Minta Napak Tilas Religi di Desa Pattimang Jadi Event Tahunan Daerah
Perkuat Hilirasi Pertanian, Bupati Andi Abdullah Rahim Audiensi ke Ditjen Perkebunan Kementan
Anggota DPRD Sulsel Lakukan Pengawasan Program Bantuan APBD Provinsi di Luwu Utara
Usai Evakuasi Rampung, Polda Jatim Naikkan Status Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny ke Tahap Penyidikan