Mereka menilai, “Rencana E1 mematikan bagi masa depan Israel dan bagi setiap peluang mencapai solusi damai dua negara. Kita berada di tepi jurang, dan pemerintah mendorong kita maju dengan kecepatan penuh.” Kelompok itu juga menyebut rencana tersebut akan “menjamin bertahun-tahun pertumpahan darah.”
Smotrich juga menuai kritik dari kelompok HAM Israel yang dibentuk oleh mantan tentara IDF, menuduhnya sengaja mendorong perluasan permukiman saat dunia fokus pada perang Gaza.
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, data Peace Now mencatat lebih dari 100 pos pemukiman baru telah dibangun. PBB melaporkan kekerasan pemukim terhadap warga Palestina meningkat rata-rata 118 insiden per bulan pada 2024, naik dari 108 pada 2023 yang sudah mencatat rekor.**
Artikel Terkait
PM Israel Netanyahu Nominasikan Donald Trump untuk Nobel Perdamaian Dunia
Pengadilan Israel Hentikan Pemecatan Jaksa Agung oleh Pemerintah Netanyahu di Tengah Konflik Kasus Korupsi
Israel Pertimbangkan Okupasi Permanen Gaza, Trump Fokus Bantuan, PBB dan Hamas Kecam Rencana Netanyahu
Israel Akui Targetkan Jurnalis Al Jazeera Anas al-Sharif, 7 Tewas dalam Serangan Udara di Kamp Wartawan Gaza