Gelombang Mundurnya Perempuan dari Dunia Kerja AS 2025: Kebijakan WFO Penuh, Biaya Daycare Tinggi Jadi Pemicu

photo author
- Minggu, 10 Agustus 2025 | 22:01 WIB
Ilustrasi tempat atau fasilitas sekolah bagi anak usia dini ((Unplash.com/GautamaArora))
Ilustrasi tempat atau fasilitas sekolah bagi anak usia dini ((Unplash.com/GautamaArora))

Survei ‘Walr’ terhadap resume karyawan di Microsoft, SpaceX, dan Apple pada 2024 mengungkap terjadinya eksodus pegawai senior setelah kebijakan WFO penuh diterapkan, yang berdampak pada daya saing perusahaan.

Hampir dua pertiga eksekutif C-suite mengakui kebijakan itu membuat banyak perempuan hengkang, mempersulit rekrutmen, dan menurunkan produktivitas.

Baca Juga: Khofifah Resmikan Aturan Ketat Sound Horeg di Jatim, Batas Kebisingan 120 dBA dan Sanksi Tegas Bagi Pelanggar

Heggeness menilai, banyak keputusan ini lahir dari lingkaran pembuat kebijakan yang relatif memiliki privilege.

"Kebanyakan keputusan ini datang dari orang-orang yang punya 'privilege' karena mereka punya orang yang suka memasak, menyetrika, atau menjemput anak ke daycare," tuturnya.

Selain hilangnya fleksibilitas, krisis biaya dan akses penitipan anak ikut memperburuk keadaan. Pendanaan federal untuk daycare menurun drastis pada 2025, memaksa sejumlah pusat layanan tutup atau menaikkan tarif.

Deportasi massal juga berimbas pada sektor ini, mengingat sekitar 20 persen tenaga kerjanya adalah imigran.

Akibatnya, pengeluaran keluarga untuk pendidikan anak yang sempat turun pada 2023–2024 kembali melonjak sejak akhir 2024, naik 3,3 persen pada kuartal IV, dan terus merangkak sepanjang 2025.

"Banyak perempuan kini sulit membuat perhitungan biaya agar masuk akal," kata Vogtman.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X