Mendikdasmen Soroti Dampak Game Kekerasan dan Judi Online, Orang Tua Diminta Awasi Anak agar Tak Mager dan Jadi Emosional

photo author
- Selasa, 5 Agustus 2025 | 22:13 WIB
Foto ilustrasi anak-anak yang bermain dengan gawainya - Mendikdasmen Abdul Mu’ti soroti penggunaan gawai oleh anak-anak.  ((Freepik/freepik))
Foto ilustrasi anak-anak yang bermain dengan gawainya - Mendikdasmen Abdul Mu’ti soroti penggunaan gawai oleh anak-anak. ((Freepik/freepik))

(KLIKANGGARAN) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengingatkan para orang tua agar lebih waspada terhadap kebiasaan anak-anak dalam menggunakan gawai, terutama untuk bermain game.

Mu’ti menyoroti bahaya dari sejumlah game digital yang saat ini tidak hanya menampilkan unsur kekerasan, tetapi juga berpotensi mengandung unsur perjudian online, yang dapat membahayakan mental dan perkembangan anak-anak.

“Penggunaan gawai oleh anak-anak ini semaksimal mungkin dibatasi, kontrol orang tua sangat penting agar mereka tidak menggunakan media ini secara berlebihan,” ujar Abdul Mu’ti kepada wartawan di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025).

Baca Juga: Polemik Royalti Lagu di Kafe Jadi Sorotan, Istana Janji Cari Solusi Terbaik untuk Hak Cipta dan Pelaku Usaha

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kebiasaan menggunakan gawai secara berlebihan bisa berdampak negatif pada kondisi fisik anak, terutama dalam menurunkan intensitas aktivitas harian.

“Itu juga merusak kebiasaan fisik mereka karena kurang beraktivitas, kalau kebanyakan main game itu jadi mager juga,” ucap Mu’ti.

“Kalau kebanyakan mager itu, motoriknya kurang bergerak, peredaran darahnya kurang lancar, kemudian menjadi anak yang emosional juga,” tambahnya.

Baca Juga: Wagub Jateng Usulkan Peternakan Babi Tak Jadi di Jepara, Respons MUI dan Warga Jadi Pertimbangan Lokasi Alternatif

Oleh karena itu, pengawasan terhadap penggunaan gawai sangat diperlukan agar anak-anak bisa memanfaatkannya untuk kegiatan yang lebih bermanfaat.

“Mereka kalau memanfaatkan gawai misalnya, harus kita pandu supaya yang diakses adalah bermanfaat dan mereka dapat menggunakannya untuk kepentingan edukatif,” lanjutnya.

Mu’ti juga menyerukan kepada pengembang game agar menyediakan konten yang positif dan ramah anak, serta tidak berisiko merusak perkembangan intelektual dan mental.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan SKB Libur Nasional 18 Agustus 2025, Pengumuman Resmi Direncanakan Rabu Ini

“Tolong kami dibantu untuk anak-anak diberi layanan mendidik, jangan layanan yang bisa merusak mental dan intelektual mereka,” tandasnya.**

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X