(KLIKANGGARAN) - Presiden Prabowo kembali menyoroti tentang sempat ramainya ‘Indonesia Gelap’ di media sosial beberapa waktu lalu.
Prabowo mengungkapkan bahwa kemunculan isu tersebut karena ada orang-orang yang ingin membuat kegaduhan di tengah masyarakat Indonesia.
“Indonesia gelap, Indonesia gelap, sorry ye, Indonesia cerah, masa depan Indonesia cerah,” ujar Prabowo dalam penutupan Kongres PSI di Solo, Jawa Tengah pada Minggu, 20 Juli 2025.
Ia mengatakan bahwa Indonesia memiliki banyak kekayaan yang harus berani untuk mengelolanya sendiri.
Baca Juga: Fairuz Shafa: Menembus PTN Impian Berbekal Usaha, Doa, dan Bimbingan yang Tepat
“Saya sudah lihat angka-angkanya, kekayaan kita luar biasa tinggal kita bisa mengelola atau tidak, atau tinggal kita berani atau tidak menjalankan perintah undang-undang dasar,” imbuhnya.
“Pada tanggal 20 Oktober 2024, saya dan Mas Gibran disumpah di depan rakyat Indonesia, kami disumpah untuk memegang teguh Undang Undang Dasar dan menjalankan segala perundangan yang berlaku,” tambahnya.
Prabowo juga menyebut tentang orang-orang yang mengeruk kekayaan negara untuk kepentingannya sendiri kini punya lebih banyak akal.
Baca Juga: Rakor Dukcapil se-Sulsel Dipusatkan di Kabupaten Luwu Utara
“Kekayaan kita luar biasa, tapi maling-maling pun luar biasa, akalnya luar biasa, nggak jera-jera,” imbuhnya.
“Mereka-mereka itu menurut saya sudah di arah bukan lagi masuk akal atau apa, mereka sudah serakah,” tambahnya.
Selain menyoroti tentang ramainya Indonesia Gelap yang sempat ramai, Prabowo juga menyinggung tentang #KaburAjaDulu yang sempat bergaung di media sosial.
Menurutnya, itu adalah hasil penyalahgunaan teknologi untuk memunculkan rasa pesimisme.
Artikel Terkait
Update Kampung Haji Indonesia: Stafsus Menag Ungkap Lampu Hijau Pembangunan Usai Pertemuan Prabowo dengan Pangeran MBS
Aria Bima Sambut Hari Kebudayaan Nasional, Ingatkan Publik Tak Kaitkan dengan Ultah Prabowo
Kesepakatan Dagang Trump-Prabowo Dikritik Warga AS, Sebut Tarif 19 Persen Justru Dibebankan ke Warga Amerika
Keteladanan Margono Djojohadikusumo, Pendiri BNI dan Kakek Presiden Prabowo Subianto, Dibedah Lewat Buku di Tanah Jawara Serang
Cerita Keberhasilan Kesepakatan dengan Uni Eropa Setelah 10 Tahun Perundingan pada Jokowi, Prabowo: Beliau Ngerti Itu Alotnya Bagaimana