Netanyahu Usulkan Donald Trump untuk Nobel Perdamaian dalam Pertemuan di Gedung Putih

photo author
- Selasa, 8 Juli 2025 | 08:28 WIB
PM Israel B. Netanyahu usulkan Presiden AS Donald Trump mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian. (Instagream @b.netanyahu)
PM Israel B. Netanyahu usulkan Presiden AS Donald Trump mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian. (Instagream @b.netanyahu)

(KLIKANGGARAN) - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, secara resmi mengusulkan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai kandidat penerima Hadiah Nobel Perdamaian. Hal ini disampaikan Netanyahu saat menghadiri jamuan makan malam bersama Trump di Gedung Putih pada Sabtu malam waktu setempat.

Dalam pernyataannya kepada wartawan, Netanyahu menyebut Trump telah memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan strategis AS-Israel serta membuka peluang kesepakatan damai yang lebih luas di kawasan Timur Tengah.

Baca Juga: Sempat Ramai Netizen Indonesia vs Brasil di Medsos soal Insiden Juliana Marins, DPR Sarankan Basarnas Mulai Gunakan Translator

"Kami sedang bekerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk memberi masa depan yang lebih baik bagi rakyat Palestina," ujar Netanyahu, seperti dilaporkan Skynews.com

Usulan ini muncul di tengah negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas yang difasilitasi pihak ketiga, dengan tujuan mencapai gencatan senjata selama 60 hari di Jalur Gaza. Kesepakatan tersebut diharapkan dapat membuka jalan bagi pembebasan sandera Israel yang masih ditahan di wilayah itu.

Dalam kesempatan yang sama, Trump menyatakan optimistis bahwa kesepakatan gencatan senjata dapat tercapai dalam pekan ini.

Baca Juga: PBJT 10 Persen untuk Olahraga Padel Bukan Inisiatif Pemprov DKI, Gubernur Pramono Anung: Itu Amanat Undang-Undang

"Kami melihat kemungkinan tercapainya kesepakatan yang penting bagi perdamaian," kata Trump.

Netanyahu juga menyinggung peluang bagi warga Gaza untuk memilih tetap tinggal atau pindah ke negara lain jika situasi memungkinkan.

"Jika mereka ingin tinggal, mereka bisa tinggal. Jika ingin pergi, mereka harus diberi kesempatan untuk pergi," tambahnya.

Baca Juga: Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva Kecam Israel di KTT BRICS: Sebut Serangan ke Gaza Sebagai Genosida

Hingga kini, pembicaraan terus berlanjut dengan harapan dapat mengakhiri konflik yang telah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan parah di Gaza.**

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Skynews

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X