KLIKANGGARAN -- Pemerintah Kabupaten Batang Hari melaksanakan Halal bihalal dengan Pengurus Lembaga Adat se-kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi, Senin (06/05/2024) bertempat di serambi rumah dinas Bupati Batang Hari.
Dalam sambutannya Ketua Lembaga Adat Daerah (LAD) Kabupaten Batang Hari Datuk H. Fathuddin Abdi mengajak seluruh yang hadir di hari yang baik ini untuk saling memaafkan.
"Di hari yang elok Iko, saya sampaikan orang tuo kito di Batang Hari ko adalah Datuk Adipati Cahayo Negeri dan Datuk Pemangku Dirajo Penimang Alur dan Patut, yakni Bupati dan Wakil Bupati ikolah orang tuo kito. Walaupun tuo umur kito, mudo umur beliau, tentu kito sebagai orang yang beradat tentunyo kito patut dan pantas mengucapkan terimakasih dan mohon maaf kepada beliau, karena apa? Karena beliaulah suri tauladan dan cupak teladan tahir kito," kata ketua LAD Kabupaten Batang Hari.
Kepado Datuk Adipati Cahayo Negeri, pada kesempatan ini kami atas nama pengurus LAD Kabupaten Batang Hari, ketuo lembaga adat kecamatan seluruh pengurus lembaga adat kecamatan, desa dan kelurahan menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya, yang setulus-tulusnya. Dalam beberapa tahun bejalan mungkin ada yang belum sama, ungkap Datuk Fathuddin
"Kato orang adat ibarat burung balam dengan ketitir, angguk samo tapi bunyinyo lain-lain. Tentu kito tidak menginginkan orang adat, atau pengurus adat di Batang Hari macam iko, pada kesempatan iko kito pengin angguk samo bunyi samo," sambungnya.
Fathuddin menyampaikan, dalam acara halal bihalal ini ada tema yang dibuat sebenarnya adalah penguatan adat, ada harapan dari masyarakat adat, bahwa adat di bumi Serentak Bak Regam berkeinginannya berdaulat, jadi Rajo di negeri sendiri. Sebelum penjajah datang adat sudah ada, dari Sabang sampai Merauke namun lain lubuk lain ikannya, lain padang lain belalang, itu namanya eco pakai, ternyata kalau disimpulkan adat ini cirinya adalah perbedaan, tapi untuk mencari satu kesamaan.
"Jadi berbeda eco pakai dalam adat itu bukan kelemahan tapi kekuatan, nah ini yang kadang-kadang dijadikan orang untuk menyerang adat," ujar Fathuddin.
Adat itu adanya di desa bukan di kota, di kampung-kampung, sehingga desa/kelurahan yang sangat berperan yang membentuk masyarakat adat. Saya menghimbau payu nampakkan tuah dengan menjadi suri tauladan, menjadi contoh bagi masyarakat.
"Jangan pakai celano pendek di depan umum, berunding sepanjang jalan," ketua LAD Fathuddin Abdi.
Upaya mengangkat marwah lembaga adat di Kabupaten Batang Hari, mendapatkan respon positif dari Bupati Batang Hari Muhammad Fadhil Arief (MFA) Datuk Adipati Cahayo Negeri. Saat memberikan kata sambutan MFA memaparkan betapa kerasnya upaya Pemerintah Kabupaten Batang Hari dalam upaya meningkatkan peran lembaga adat di tengah masyarakat.
Datuk Adipati Cahayo Negeri mengungkapkan mengapa seiring waktu orang sering mengabaikan adat? Karena kita tidak memiliki tekad yang sama untuk melestarikan adat. Kita tidak mengikuti petuah atau filosofi adat lagi, sebagai contoh seperti yang disampaikan Ketua Lembaga Adat tadi, jangan lamo tegak dilaman itulah tantangan kita semua.
"Nabi mengajarkan kita bahwa menjaga marwah adalah sesuatu yang sangat berat. Begitu banyak hal-hal pribadi yang tidak bisa secara merdeka kita wujudkan atas jabatan yang kita emban, karena kita sudah harus mendahulukan kepentingan orang banyak," ungkap Datuk Adipati Cahayo Negeri, Bupati Batang Hari.
Dikatakannya Pemkab Batang Hari telah merencanakan program memperkenalkan adat kepada generasi muda melalui mata pelajaran muatan lokal yang saat ini sedang berproses diDinas Pendidikan. Selain itu Pemkab sedang mempersiapkan gedung lembaga adat menjadi kawasan yang akrab dengan generasi muda.
Salah satu cara melekatkan adat ke anak-anak generasi kita, rumah adat perlu kita benahi, bagaimana rumah adat itu menjadi sesuatu yang menarik bagi anak muda untuk didatangi, sehingga kita ingin meng-connect-kan selera orang sekarang dengan adat yang tetap kita pertahankan.
Artikel Terkait
China Masih Terlalu Tangguh, Indonesia Runner Up Piala Uber 2024
Anthony Sinisuka Ginting Kalah dengan Sangat Mudah di Piala Thomas 2024, Ada Apa denganmu, Ginting?
Pembelaan Teuku Ryan Beredar, Sebut Ria Ricis Ekploitasi Moana!
Gugatan Cerai Ria Ricis Sebut Teuku Ryan Penyebab Dirinya Tak Bisa Lahirkan Moana Lewat Persalinan Normal
Dinikahi Rizky Febian, Benarkah Mahalini Telah Masuk Islam dan Mualaf?
Rodi Wijaya Ambil Formulir Penjaringan Calon Wali Kota di DPTD PKS Lubuklinggau
Lando Norris Berhasil Menang Balapan F1 untuk Pertama Kalinya Mengalahkan Max Verstappen, Ini Sosoknya
132 Atlet Banyumas Dikirim ke Prapopda Wilayah Banyumas 2024 di Cilacap
Inilah Sosok Ferdy Peto, Ayah Kandung Betrand Peto Anak Angkat Ruben Onsu dan Sarwendah, Siapa Sebenarnya?
Profil Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim Luka Parah Akibat Disiram Orang Tak Dikenal, Siapa Sebenarnya?