Pengawas TPS Korban Penipuan di Banyumas Dapat Bantuan Sesama Pengawas

photo author
- Jumat, 23 Februari 2024 | 18:13 WIB
Pengawas TPS Korban Penipuan di Banyumas Dapat Bantuan Sesama Pengawas (klikanggaran)
Pengawas TPS Korban Penipuan di Banyumas Dapat Bantuan Sesama Pengawas (klikanggaran)


KLIKANGGARAN --Diah Aprliliani, warga Desa Cihonje Kecamatan Gumelar Banyumas, Jawa Tengah, anggota Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) yang ditipu penelpon tak dikenal hingga uangnya raib, mendapat bantuan dari sejumlah rekannya.

Selain dari Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam), juga dari sesama petugas PTPS.

"Meskipun tak seberapa, tetapi ini bentuk empati kita kepada Mbak Diah yang merupakan bagian dari kami," ujar Edi Supranoto, Ketua Panwaslucam Gumelar.

Uang tersebut langsung diserahkan di rumah korban, Jumat (23/02/24). Panwascam berharap uang tersebut bisa mengurangi rasa sedih wanita dengan satu putra ini.

Baca Juga: Kadis Dukcapil Luwu Utara Apresiasi Pegawai yang Dinilai Sukses Berikan Pelayanan Jelang Pemilu

Seperti diberitakan, Nasib apes dialami seorang Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) di Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Baru saja dapat kiriman honor pembayaran sebagai pengawas pemilu tiba tiba dihubungi orang tak dikenal lewat ponsel.

Korban tak sadar jika pelaku yang ternyata petugas bank gadungan itu akhirnya memperdayanya hingga uangnya ludes.

Menurut informasi, korban yang bernama Diah Apriliani (31) ini baru saja mendapat transfer honor satu juta rupiah dari Bawaslu, tempatnya bekerja. Korban kemudian mencoba mengecek melalui aplikasi BRImo.

Baca Juga: Mengeluh Sakit Lambung, Anggota KPPS di Banyumas Meninggal Dunia

"Pada saat yang sama korban dapat japrian dari nomer tak dikenal yang mengaku dari bank tersebut. Anak saya itu mengikuti apa saja yang diperintahkan. Tak tahunnya tiba tiba saldo miliknya nihil," ujar Taryoko (50),orang tua korban.

Korban yang merupakan Pengawas TPS 08 Desa Cihonje, Gumelar ini masih tampak lemas. Karena honor tersebut dia peroleh dari perjuanganya bekerja tak kenal lelah.

"Saya terakhir ini bekerja 24 jam di TPS hingga tubuh capai gak saya rasakan. Ketika mau saya cek, malah disadap penjahat," tuturnya pasrah (Nanang AN).

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ratih Sugianti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X