Innalillahi, Longsor Terjang Wisata Mata Air Cipondok Subang, Ini Dugaan Penyebabnmya!

KLIKANGGARAN -- Innalillahi, terjadi longsor di Kawasan Obyek Wisata Mata Air Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Minggu, 7 Januari 2024.

Longsor di Kawasan Obyek Wisata Mata Air Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.

Dikabarkan dalam bencana longsor di Kawasan Obyek Wisata Mata Air Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang tersebut 1 orang meninggal dunia dan satu orang hilang masih belum ditemukan saat artikel ini dibuat.

Baca Juga: Kementerian Pertahanan Rusia: Dua Pesawat Tempur Ukraina Telah Ditembak Jatuh

Korban meninggal dalam bencana longsor tersebut diketahui bernama Oom (57) merupakan pemilik warung di area wisata tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Subang, Udin Jazudin mengungkapkan berdasarkan data terbaru sesuai assesment tim URC Pusdalops BPBD Kabupaten Subang, untuk jumlah data korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut berjumlah 1 orang atas nama Oom (57) yang merupakan pemilik warung di kawasan wisata mata air Cipondok.

Sementara itu, korban luka berjumlah 2 orang saat ini menjalani perawatan di Puskesmas Kasomalang.

Baca Juga: Operasi Kelompok Houthi di Selat Merah Akan Berdampak pada Kenaikan Berlipat Ganda Harga Minyak Mentah Global

Dikabarkan 6 orang wisatawan yang sebelumnya dikabarkan hilang, dinyatakan selamat dan telah kembali ke rumahnya di daerah Dawuan, Subang.

"Selain itu ada juga korban luka berat yang dirawat IGD Puskesmas Kasomalang 7 orang, dan IGD Puskesmas Cisalak 2 orang," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Subang, Udin Jazudin dikutip dari Instagram @infosubang.co pada Senin, 8 Januari 2024.

Adapun penyebabnya diduga karena intensitas hujana yang tinggi.

Baca Juga: Sinopsis Love Song for Illusion Episode 1: Membingungkan! Sajo Hyun dengan Yeon Wol Menikah atau Ak-Hee dengan Yeon Wol yang menikah?

“Penyebab tanah longsor hujan intensitas tinggi sehingga tanah di kawasan tersebut tidak stabil. Dampak kerusakan masih dalam tahap asesmen," tulis BPBD Jabar pada Minggu, 7 Januari 2024.

Silakn bagikan artikel ini dan selalu jaga kesehatan.