KLIKANGGARAN -- Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pasukan Rusia telah menembak jatuh dua pesawat tempur Ukraina dalam 24 jam terakhir.
Kementerian Pertahanan Rusia mengidentifikasi salah satu pesawat tersebut sebagai pesawat pendukung udara jarak dekat Su-25.
Kata Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Minggu, pesawat pendukung udara jarak dekat Su-25 itu ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia tidak jauh dari Dnepropetrovsk (dikenal sebagai Dnepr di Ukraina), sekitar 150 km sebelah utara garis depan.
Pesawat tempur Ukraina lainnya adalah pesawat tempur Su-27, yang jatuh tidak jauh dari Krivoy Rog, sekitar 140 km sebelah barat Dnepropetrovsk.
Lansir Russia Today,militer Rusia juga mengatakan pihaknya telah mencegat 14 rudal yang ditembakkan dari HIMARS yang dipasok AS dan sistem rudal Uragan era Soviet, serta enam roket anti-kapal Neptunus Ukraina.
Menurut pernyataan itu, pasukan Rusia juga telah menghancurkan 38 drone Ukraina di garis depan selama 24 jam terakhir.
Secara total, Rusia telah menghancurkan 567 pesawat tempur Ukraina, 265 helikopter, dan 10.526 drone sejak dimulainya konflik pada Februari 2022, klaim Kementerian Pertahanan.
Pada bulan Oktober, Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, mengatakan pasukan Moskow telah menerima sistem militer baru, yang pada saat itu memungkinkan mereka menembak jatuh 24 pesawat Ukraina hanya dalam lima hari. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Namun, kantor berita TASS kemudian melaporkan, mengutip sumber, bahwa Rusia telah menggunakan sistem pertahanan udara S-400 Triumph yang memiliki jangkauan hingga 400 km.
Pesawat ini juga dikatakan telah dilengkapi dengan kepala pelacak aktif, dan telah beroperasi bersama-sama dengan pesawat pendeteksi radar jarak jauh A-50.***
Artikel Terkait
Paling tidak 103 orang tewas dalam ledakan di dekat makam komandan Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani
Entah Buta Benaran atau Pura-Pura Buta, Washington Mengatakan Tidak Melihat Tanda-Tanda Genosida yang Dilakukan Israel di Gaza!
Christian Oliver dan Dua Anaknya Wafat dalam Kecelakaan Pesawat di Pulau Karibia
Gautam Adani Merebut Kembali Posisi Teratas Orang Terkaya Asia Menyusul Keputusan Mahkamah Agung atas Tuduhan Manipulasi Saham
Rusia Menjadi Pemasok Minyak dan Gas Terbesar bagi Turki Mendekati 60 Persen pada Tahun 2023
Kok Bisa, Lebih dari 55.000 Bisnis di Prancis Tutup pada Tahun 2023, kata Bank Sentral Prancis?
Alaska Airlines Dilarang Operasikan Boeing 737 Max-9, Ini Penyebabnya!
Operasi Kelompok Houthi di Selat Merah Akan Berdampak pada Kenaikan Berlipat Ganda Harga Minyak Mentah Global