Pertunjukan Lintas Media, Waktu Batu: Rumah yang Terbakar yang Membakar

KLIKANGGARAN -- Pertunjukan lintas media Waktu Batu: Rumah yang terbakar oleh Teater Garasi, Yogyakarta. Sutradara Yudi Ahmad Tajudin. Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki 17-18 Oktober 2023.

Waktu Batu: Rumah yang Terbakar sebuah pertunjukan silang media (teater x video game x sinematografi ) tentang duka ekologis dan persilangannya dengan soal-soal lain yang terkait.

Pertunjukan dimulai dengan seseorang laki-laki (aktor) memakai dandang yang jadul dikepalanya masuk kedalam panggung dengan bergaya hewan komodo.

Baca Juga: V BTS dan Jennie BLACKPINK Dikabarkan Putus, Kapan Pacarannya?

Disusul oleh para aktor lainnya dari berbagai arah berjalan bergaya karakter game menuju tempat-tempat yang sudah ditentukan. Dua aktor yang duduk di sofa memulai interaksi dengan dialog yang tak terarah.

Percakapan yang dibangun oleh para aktor seputaran perasaan-perasaan lingkungan yang tidak bersahabat, perubahan iklim membuat tatanan negara pun mengikuti perubahan.

Pertunjukan ini memberikan visual baru terhadap seni pertunjukan. Dengan dramaturgi yang dipakai yaitu silang media antara teater x video game x sinematografi membuat pertunjukan kaya bentuk dari fragmen ke fragmen.

Baca Juga: Simak Jadwal Layanan SIM Keliling Area Bekasi 7 Desember 2023

Aktor-aktor yang bergaya karakter game terlihat konsisten dari awal hingga akhir pertunjukan. Ini meyakinkan penonton, seolah-olah aktor adalah karakter tersebut.

Pertunjukan ini juga menghadirkan tata panggung yang spektakuler.

Background putih mendominasi dengan bentuk sketsel-sketsel yang berbeda. Lantai panggung yang dibuat tidak datar tapi ada kemiringan sedikit mengarah penonton.

Baca Juga: Simak Jadwal Layanan SIM Keliling Area Bandung 7 Desember 2023

Video maping dan pencahayaan yang tidak kalah apiknya, setiap fragmen selalu membuat kejutan yang berbeda-beda. Tata kostum dan rias yang membaluti para aktor semakin menguatkan bahwa aktor mewakili dari karakter video game (tokoh-tokoh fantasi).

Musik yang digarap secara hibrid, digital dan live band, memilih bunyi-bunyian yang dapat meneror para penonton.