“Tidak banyak yang bisa kami lakukan untuk mendeteksi asteroid yang datang dari arah matahari, karena asteroid dideteksi hanya dengan menggunakan teleskop optik (seperti ZTF), dan kami hanya dapat mencarinya di langit malam,” kata Chodas. "Idenya adalah kita menemukannya di salah satu bagian mereka sebelumnya oleh planet kita, dan kemudian membuat prediksi bertahun-tahun dan dekade sebelumnya untuk melihat apakah mereka memiliki kemungkinan berdampak."
NASA memiliki rencana untuk mengatasi celah ini dalam program perburuan asteroidnya. Badan tersebut sedang dalam tahap awal mengembangkan teleskop luar angkasa yang dapat mendeteksi asteroid dan komet yang datang dari arah matahari. Anggaran NASA tahun 2020 mengalokasikan hampir US $ 36 juta untuk teleskop itu, yang disebut Misi Pengawasan Objek Dekat Bumi. Jika pendanaan terus berlanjut, itu bisa diluncurkan paling cepat 2025.
Sumber: SCMP.com
