Kematian Dokter Indonesia menunjukkan Pilunya Pertempuran di Garis Depan Lawan Corona

photo author
- Jumat, 10 April 2020 | 17:25 WIB
jokowi corona
jokowi corona

Sekarang negara terpadat keempat di dunia itu berlomba melawan waktu untuk menahan penyebaran.


Rumah sakit-rumah sakit di seluruh nusantara memiliki peralatan kronis, tempat tidur yang kurang, staf medis dan fasilitas perawatan intensif, memaksa beberapa dokter untuk membuat peralatan darurat, menggunakan jas hujan dan masker mereka sendiri.


"Pemerintah telah meminta semua industri untuk membuat APD di Indonesia, tetapi sekarang kami bersaing dengan virus itu sendiri," kata Sidipratomo. “Virusnya lebih cepat dari kita. Jadi saya kira kita dalam masalah. ”


Pemerintah perlu bertindak cepat, terutama di luar ibukota, kata Adib Khumaidi, wakil ketua asosiasi dokter Indonesia.


Dokter pertama di keluarganya, Purwarini adalah kepala sumber daya manusia di rumah sakit Jakarta Utara, tetapi dia mulai merawat pasien ketika wabah melanda.


Setelah sinar X yang mengkhawatirkan, Purwarini memeriksakan diri ke rumah sakit, kata ayahnya, seorang pensiunan pegawai negeri. Ketika kondisinya semakin memburuk, ia dipindahkan ke rumah sakit lain yang menyediakan ventilator, tetapi meninggal dalam waktu seminggu.


Kematian para dokter dan perawat telah mengubah tanggapan virus menjadi titik sakit bagi para profesional medis Indonesia.


"Bersama-sama, kami berbicara dan kami pikir tidak ada yang bisa dilakukan selain karantina," kata Sidipratomo.


Setelah kematian putrinya, Purnomo juga bergulat dengan realitas pandemi.


"Aku punya mobil dan rumah," katanya, berpegangan pada foto berbingkai anak sulungnya, "Tapi, itu tidak ada artinya jika putriku meninggal."




 


Artikel ini merupakan terjemahan dari artikel yang berjudul "Indonesian doctor's death exposes heartbreaking risks of coronavirus battle" yang published di Reuters, 10 April 2020 dengan link di sini.


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X