Mahasiswi Ini Cerita Kagetnya Profesor Harvard Di-"Gas" Pemerintah Indonesia

photo author
- Minggu, 16 Februari 2020 | 06:34 WIB
menkes3
menkes3


JAKARTA – Profesor Marc Lipsitch dari Universitas Harvard kaget mendapatkan reaksi yang cukup keras dari Pemerintah Indonesia.


Reaksi keras Pemerintah terkait hasil riset Lipsitch yang menyatakan seharusnya Indonesia seharusnya memiliki lima kasus infeksi corona.


Dalam riset tersebut, Lipsitch melakukan perbandingan data pengunjung suatu negara dengan jumlah kasus yang terdeteksi terinfeksi virus Corona.


Berdasarkan data tersebut, Lipsitch memprediksi kasus corona di beberapa negara.


Keterkejutan Lipsitch disampaikan oleh Nadhira Afifah, mahasiswi Indonesia di Harvard TH Chan School.


Ia mengatakan Profesor Marc Lipsitch dari kampus ternama dunia itu kaget mengetahui reaksi pemerintah atas risetnya tentang penyebaran virus corona.


"Beliau kaget kemarin di -'gas' sama pemerintah Indonesia," kata Nadhira, Jumat (14-2-2020).


Ini pertama kali Lipsitch mendapat tanggapan 'keras' soal hasil kajiannya.


Menurut Nadhira, Lipsitch sejatinya bukan pribadi yang vokal atau agresif sehingga komentar Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengejutkan dia. "Beliau tipe orang belakang panggung. Sangat passionate dengan research dan fokus di kantor atau lab saja."


Mahasiswi jurusan Global Health ini telah mewawancarai Lipsitch secara langsung. Hasil wawancara diunggahnya ke media sosial YouTube.


Saat diwawancarai Nadhira, Lipsitch mengatakan penelitiannya tidak fokus ke satu negara saja. Risetnya pun bukan untuk menilai kualitas dari sebuah negara atau kemampuan pengamatannya.


"Namun sebagai contoh dalam situasi ini seharusnya sudah ada kasus yang terdeteksi. Jadi penelitian ini sejak awal tidak ditujukan untuk Indonesia," ujar Nadhira.


Prediksi Liptsitch membuat Terawan tersinggung. Terawan yakin benar Indonesia hingga kini tidak ada kasus positif virus corona karena menerapkan standar internasional dan menggunakan alat uji yang canggih.


"Itu namanya menghina itu. Wong peralatan kita kemarin di-fix-kan dengan duta besar AS. Kita menggunakan [alat] dari AS. Kit-nya dari AS," katanya di Gedung Grand Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (11-2-2020).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X