Pengamat Intelijen: Pelantikan Presiden Aman, Tapi Waspadai Lone Wolf

photo author
- Rabu, 16 Oktober 2019 | 05:04 WIB
kawat berduri
kawat berduri


JAKARTA, Klikanggaran.com – Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta meyakini situasi keamanan jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pekan depan akan berlangsung aman.


Dia mengatakan dengan tingkat keamanan yang cukup tinggi jelang pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma\'ruf Amin 20 Oktober mendatang, maka ancaman menjadi kecil. Kesiapan ini bertolakbelakang dengan ancaman keamanan yang tergolong minim.


"Polri-TNI mengatakan 27.000 pasukan akan dikerahkan. Dan sudah di-maping juga intelijen sudah melakukan pemantauan itu tidak ada ancaman yang berarti, kemauan banyak untuk menggagalkan itu, tapi tidak akan mampu menggagalkan [pelantikan]," katanya di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (15/10/2019).


Menurutnya, ancaman keamanan tidak terlalu signifikan. Pun demikian sistem keamanan juga relatif baik, termasuk Jakarta yang akan menjadi lokasi pelantikan nantinya.


Di sisi lain, dia menyebut demonstrasi mahasiswa bukan menjadi sebuah ancaman terhadap pelantikan. Kata Stanislaus, mahasiswa hanya menyampaikan aspirasi sehingga tidak perlu dipermasalahkan.


"Itu bukan gangguan. Mahasiswa aktor intelektual kok, dia tokoh-tokoh muda yang tidak menganggu agenda negara. Jangan dibentur dengan polisi seperti itu," terangnya.


Malah Polisi hingga BIN harus merangkul mahasiswa membangun komunikasi yang baik. Dia menilai adanya gejolak beberapa waktu lalu lantaran kedua pihak tidak membangun komunikasi.


Stanislaus Riyanta juga mewanti-wanti agar aparat Kepolisian mewaspadai para lone wolf yang bisa saja melancarkan aksinya.


Dia mengatakan dibandingkan kelompok ekstremis yang telah dilacak aparat, orang-orang di luar kelompok radikal justru bisa jadi lebih berbahaya dan dapat mengancam jalannya pelantikan Presiden dan Wapres RI.


Stanislaus Riyanta menyebutkan salah satu contoh lone wolf atau serigala tunggal yang merencanakan aksi ekstrem adalah oknum dosen Institute Pertanian Bogor yang ditangkap Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu. Aparat mengamankan barang bukti berupa sejumlah bom ikan di kediaman oknum dosen tersebut.


Bom ikan tersebut sebelumnya akan digunakan saat aksi Mujahid 212 di Jakarta pada bulan lalu. Aparat lebih dulu mengamankan pelaku sebelum berhasil menjalankan aksinya.


Meski begitu, dia meyakini kecil kemungkinan lone wolf menyusup ke acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI.


"Akan sangat sulit jika dia akan masuk ke acara pelantikan, akan sulit sekali,' ujar Stanislaus Riyanta yang meyakini TNI - Polri bisa bekerja dengan baik mengamankan lokasi pelantikan.


Selain itu, sejauh ini Stanislaus Riyanta menilai keamanan Jakarta juga akan terjaga dengan baik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X