Jakarta, Klikanggaran.com (11/1/2017) - Menanggapi Informasi aksi besar-besaran 12 Januari 2017 yang akan dilakukan oleh BEM-SI, sebuah cuitan lelucon oleh Denny Siregar pada website pribadinya #dennysiregar.com, membuat ramai pengguna medsos khususnya whatshapp, Selasa (10/01/2017).
Berikut kutipan tulisannya:
Lucu baca rencana aksi mahasiswa tanggal 12 Januari nanti. Mereka menamakan gerakan mereka 121, mirip ma gerakan 411 & 212. Sepertinya ada yang lagi senang ma susunan angka-angka sehingga dijadikan simbol.
Yang paling lucu adalah, mereka menamakan gerakan mereka Reformasi Jilid II.
Mencoba nostalgia dengan gerakan kakak-kakak mereka di tahun 98 yang kebanyakan sekarang udah pada kenyang di DPR, perutnya gendut dan rambut mulai botak. Malah ada kakak-kakak mereka yang dulu teriak-teriak "Demi rakyat!!" sekarang lagi tidur-tiduran di sel karena tertangkap mencuri uang rakyat.
Ada lagi yang lebih lucu...
Seorang mahasiswa dari Universitas Islam Indonesia (UII) berkata kepada media, “Kenaikan tarif biaya STNK, BPKB, SIM, disusul kenaikan harga BBM dan ditambah tingginya harga cabai hingga mencapai 200 ribu lebih, dianggap menjadi bukti nyata ketidakberhasilan Jokowi memimpin Indonesia.”
Permisi, harga cabai?? Indikator ketidakberhasilan Jokowi dilihat dari harga cabai? Ini mahasiswa apa emak-emak?
Rasanya mau sobek celana membaca masalah kenaikan biaya STNK 100 rebu rupiah yang hanya 5 tahun sekali itu diributkan. Ditambah BBM naik yang non subsidi juga dipermasalahkan. Duh, kok indikator ketidakberhasilan Jokowi itu cuman bernilai beberapa rebu rupiah gitu, ya?
Kenapa si siswa yang merasa maha ini tidak melihat indikator yang lebih besar? Misalnya kembalinya dana ribuan triliun rupiah melalui amnesty pajak ke Indonesia? Atau, selamatnya 120 triliun potensi laut Indonesia oleh Menteri Susi? Atau, selamatnya uang negara 275 triliun per tahun yang sekian lama dibayarkan ke Petral dalam pembelian migas?
Yang dibahas Jokowi itu triliun, Nak. Bukan rebu... Kebiasaan jajan minta emak sih, jadi gak paham triliun itu enolnya berapah.
Coba si siswa yang belum lurus kencingnya itu tanya ke warga Papua. Berapa triliun yang dikucurkan Jokowi untuk pembangunan infrastruktur di sana? Sesuatu yang selama ini tidak pernah dilakukan pemimpin sebelumnya.
Tanya ke NTT, berapa triliun lagi yang dikucurkan Jokowi untuk pembangunan 7 waduk besar di sana? Supaya mereka tidak akan pernah kekeringan lagi ketika musim kemarau panjang tiba.
Sekali lagi, ini kita ngobrol triliun rupiah, adek-adekku yang ganteng-ganteng, tapi keteknya jarang kena deodoran. TRILIUN, tuh gua tulis pake hurup kapital, biar bulu halus di atas bibir kalian bisa meregang.