Serang, Klikanggaran--Sejumlah dosen dari berbagai fakultas di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten mengikuti 6th International Conference on Human Sustainability (INSAN) 2020 di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia.
Konferensi ini dillaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2020 (kemarin) yang melibatkan antar perguruan tinggi dari empat negara yaitu Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, dan Thailand secara online.
UIN Banten sebagai salah satu perguruan tinggi yang mewakili Indonesia berhasil mengirim enam dosen yang telah lulus seleksi dalam konferensi tersebut. Prof. H. Fauzul, MA, selaku Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten menyambut dengan baik kegiatan tersebut.
Hal ini karena konferensi internasional tersebut memiliki nilai positif sebagai sarana penguatan dan pengembangan akademik kelembagaan di kampus. Untuk itu, kerjasama dalam penyelenggaraan konferensi perlu dilakukan secara kontinyu.
Lebih lanjut Rektor UIN Banten juga menjelaskan bahwa kegiatan konferensi internasional sebagaimana yang diselenggarakan oleh Universiti Tun Hussein Onn Malaysia ini membawa pengaruh positif bagi pengembangan SDM di Perguruan Tinggi, terutama dalam mempersiapkan percepatan pencapaian guru besar.
"Saya mengapresiasi kegiatan konferensi internasional yang diselenggarakan oleh UTHM melalui program INSAN ini. Program ini memiliki nilai positif dalam menguatkan kelembagaan kampus. Melalui program semacam ini, kolaborasi antar perguruan tinggi akan semakin terbangun. Kemudian juga program seperti ini akan menambah jejaring keilmuan bagi para dosen yang nantinya akan berdampak positif pada penguatan SDM-nya untuk mempercepat ketersediaan guru besar". Demikian disampaikan Prof. Fauzul Iman.
Keenam dosen yang telah berhasil menempuh proses seleksi makalah dan menjadi perwakilan dari UIN Banten untuk presentasi di forum tersebut adalah Dr. Masykur, M.Hum, Dr. Naf’an Tarihoran, M.Hum, Dr. Sholahuddin Al Ayubi, MA, Dr. Andi Rosa, MA, Dr. Ade Fakih Kurniawan, M.Ud, Dr. Dedi Sunardi, M.H., dan Dr. Ali Muhtarom, MSI.
Tema yang diangkat oleh para presenter dari UIN Banten ini cukup menarik dan variatif yaitu dalam perspektif tafsir Qurani, hukum Islam, tasawwuf, dan pendidikan Islam.
Secara lebih spesifik tema-tema tersebut memiliki kesesuaian dalam konteks pengembanagan keilmuan, khususnya di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.
Dr. Masykur Wahid mengangkat tema tentang "Reviving Religious Moderation for World Peace from the Religious Moderation House in Indonesia".
Secara ringkas tema ini menjelaskan kontribusi pendirian rumah moderasi beragama di PTKIN untuk menebar pemikiran dan gerakan moderasi beragama di Nusantara.
Dilatarbelangi adanya fenomena ancaman agama ketika dipandang hanya secara formal dan ritual belaka. Juga, adanya eksklusivisme dan ekstremisme yg cepat menyebar, seperti di medsos orang mudah kafir mengafirkan orang lain sebab hanya beda sudut pandang.
Pemikiran mengenai AKTOR RAMA (adil seimbang, toleransi, kerjasama, rahmat dan maslahat). Gerakan menegakkan KATA (kebangsaan, anti-kekerasan, toleransi dan akomodatif kebudayaan lokal).