pendidikan

Kuatkan Kurikulum BIPA, Program Studi Sastra Indonesia UNPAM Melakukan Studi Banding ke INCULS UGM

Kamis, 18 Januari 2024 | 18:10 WIB
Perwakilan Sasindo UNPAM dan INCULS UGM berfoto bersama (Foto koleksi pribadi)

KLIKANGGARAN--Program Studi Sastra Indonesia UNPAM melakukan kunjungan dan studi banding ke Indonesian Language dan Culture Learning Service (INCULS) Universitas Gajah Mada.

Kunjungan yang dilaksanakan pada 15 Januari 2024, dihadiri oleh Ketua Program Studi Sastra Indonesia Universitas Pamulang, Misbah Priagung Nursalim, S.S., M.Pd dan didampingi oleh tiga perwakilan dosen Program studi yakni Keni Pradianti , S.Pd., M.Hum, Adam Muhammad Nur, S.S., M.Hum dan Taat Budiono, S.S., M.A.

Agenda dalam kunjungan studi banding tersebut adalah mempelajari berbagai strategi tentang BIPA, dimulai dari struktur organisasi INCULS, strategi pemasaran, hingga strategi pengajaran BIPA. Dalam kunjungan tersebu pihak UNPAM disambut dengan sangat hangat dan baik karena acara tersebut dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus INCULS dimulai dari direktur sampai staff INCULS.

Baca Juga: Bapperida Luwu Utara Gelar Forum Konsultasi Publik Penyusunan Rancangan Awal RPJPD 2025 – 2045

Selain itu, kunjungan ini juga diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran BIPA yang saat ini sudah dilakukan di Universitas Pamulang melalui Lembaga Bahasa Unpam yang bekerja sama dengan Program Studi Sastra Indonesia sebagai pelaksana utamanya.

Sebagai salah satu mata kuliah wajib Program Studi yang ada di Prodi Sastra Indonesia UNPAM, kunjungan ini juga sangat diperlukan untuk menguatkan kurikulum dan juga bahan ajar yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran mata kuliah BIPA agar mahasiswa yang memiliki minat dalam pengaajran BIPA dapat mengimplementasikan pembelajaran BIPA dengan baik.

Baca Juga: Terdaftar Dalam Calendar of Event Sulsel, Wonderfull Rongkong Siap Dihelat April 2024

Dr. Wira Kurniawati, M.A. selaku Direktur INCULS Universitas Gadjah Mada mengatakan bahwa untuk mengajarkan bahasa Indonesia untuk penutur asing para pengajar harus memiliki integritas yang sangat baik dalam hal pemahaman bahasa dan budaya karena budaya dan bahasa merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam pembelajaran BIPA.

Hasil dari kunjungan tersebut, kedua belah pihak mendapatkan kesepahaman untuk melakukan kerjasama lebih lanjut dalam konteks ke-BIPA-an, baik dalam pelatihan, pengajar dan pengembangan bahan ajar BIPA.

Dengan adanya peluang kerja sama tersebut, maka diharapkan program BIPA di kedua lembaga dapat menjadi lebih baik dan lebih sempurna. Untuk melanjutkan kerja sama tersebut, direncanakan kunjungan lanjutan di masa yang akan datang.

Tags

Terkini