KLIKANGGARAN--Akhir-akhir ini nama Dokter Elwizan Aminudin membuat geger dunia persepakbolaan tanah air karena dirinya ketahuan menjadi dokter gadungan di PSS Sleman.
Bermula dari seorang Kardiolog Muhammad Iqbal membeberkan mengungkapkan siapa sebenarnya Elwizan Aminudin di media sosial.
Selanjutnya diketahui bahwa Elwiza Aminuddin rupanya tidak memiliki Surat Tanda Registrasi (STR), ijazah palsu, dan tidak terdaftar di IDI, DIKTI, dan KKI sehingga membuat Liga Indonesia Baru (LIB) turun tangan, yang juga dibantu satgas Covid-19 LIB.
PT LIB mengonfirmasi lewat Dirutnya, Ahmad Hadi Lukita, Elwizan Aminudin bukanlah seorang dokter alias dokter gadungan karena ia tidak memiliki ijazah kedokteran yang terdaftar.
Baca Juga: Erick Thohir Kunjungi Sebuah Pondok Pesantren, Dalam Rangka Apa Ya?
Rupanya Elwizan Aminudin berhasil menipu dan mengecoh sejumlah pihak, karena ternyata PSS Sleman bukanlah satu-satunya klub yang sempat menggunakan jasanya dokter gadungan itu.
Kemudian diketahui bahwa Elwizan Aminuddin juga pernah bekerja untuk PS TNI (sekarang Persikabo 1973), Madura United, Kalteng Putra bahkan dirinya pernah bekerja untuk timnas Indonesia di timnas Indonesia U-16, serta timnas U-19.
Lalu kejadian yang menimpa PSS Sleman ini menimbulkan pertanyaan besar terkait proses perekrutan dan penunjukkan dokter tim-tim Liga 1 hingga bisa kecolongan dokter gadungan seperti Elwizan Aminuddin.
Baca Juga: Ketua Mabicab Kabupaten Batang Hari, Menerima Penghargaan dari Ketua Pengakap Negeri Sabah Malaysia
Diketahui PT Liga Indonesia baru mengonfirmasi kejadian ini setelah kasus ini menjadi viral, yang kemudian banyak fakta baru terkuak usai terbongkarnya sosok dokter gadungan Elwizan Aminudin.
Operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah membongkar, menelusuri dan mengonfirmasi bahwa sosok mantan tim dokter PSS Sleman itu bukanlah seorang dokter.
Dokter tim Arema FC dr. Nanang Tri Wahyudi pun mengungkapkan bahwa Elwizan menggunakan ijazah palsu dan tidak terdaftar.
Lebih lanjut dirinya juga mengungkapkan fakta bahwa perekrutan tim dokter dalam klub-klub Indonesia, lantaran banyak tim bola di Tanah Air yang tidak memahami prosedur terkait perekrutan tim dokter ini.
Baca Juga: Status Gunung Semeru Level II, Ini Rekomendasi BPNB
Dikatakan oleh Nanang, pada dasarnya, perekrutan di klub bola tak ubahnya perekrutan karyawan di sejumlah perusahaan.
Artikel Terkait
Mantap, Greysia dan Apriyani Maju ke Semifinal BWF World Tour Finals 2021, Hadiah Rp420 juta sudah di tangan
Ralf Rangnick Datang, Michael Carrick Memilih Meninggalkan Manchester United
Kalah di Pertandingan Terakhir, Praven/Melati Gagal Maju ke Semifinal BWF World Tour Finals 2021
Luar Biasa, Marcus/Kevin Lolos ke Semifinal BWF World Tour Finals 2021 Susul Greysia/Apriyani
Jadwal Semifinal BWF World Tour Finals 2021, Marcus/Kevin Ketemu Ganda Taiwan, Greysia/Apri Ketemu Jepang
Besar, Peluang Marcus dan Kevin Maju ke Partai Final BWF World Tour Finals 2021 dengan Kalahkan Wakil Taiwan
Ayo Greysia/Apriyani, Revans Kalahkan Ganda Putri Jepang dan Maju ke Partai Final BWF World Tour Finals 2021.
Hasil Semifinal BWF World Tour Finals 2021, Greysia/Apriyani Gagal Maju ke Final, Kantongi Hadiah Rp420 juta