Corruption Perceptions Index 2020: COVID-19 perparah korupsi di Eropa Timur dan Asia Tengah

photo author
- Minggu, 31 Januari 2021 | 09:55 WIB
Protes warga pada pemerintah Bosnia, Mei 2020
Protes warga pada pemerintah Bosnia, Mei 2020

Sementara itu, hanya ada sedikit informasi tentang pengeluaran pemerintah meliputi bantuan luar negeri, pinjaman dan sumbangan dari warga untuk mendukung upaya bantuan. Akhirnya, protes kekerasan meletus di negara itu. Pemilihan parlemen batal karena korupsi politik yang meluas yang melibatkan tuduhan pembelian suara massal dan penggunaan sumber daya administratif alternatif.


Baca juga Corruption Perceptions Index (CPI) 2020: Amerika


PENINGKATAN SIGNIFIKAN 


-


-


Balkan Barat


Negara-negara di Balkan Barat, termasuk Montenegro (45), Albania (36), Kosovo (36) dan Makedonia Utara (35),. juga berjuang dengan upaya anti-korupsi, meskipun ada aspirasi terhadap keanggotaan UE.


Dengan skor 35, Bosnia dan Herzegovina mengalami penurunan tujuh poin di wilayah tersebut sejak tahun 2012. Selama pandemi, negara tersebut mengalami banyak pelanggaran hak asasi manusia dan tenaga kerja. Tidak ketinggalan diskriminasi dalam distribusi bantuan ekonomi dan dugaan pengadaan peralatan medis yang melanggar hukum.


Menurut Indeks Daya Saing Global, Serbia (38), Bosnia dan Herzegovina (35), dan Makedonia Utara (35). termasuk di antara sepuluh negara teratas yang kekurangan SDM terbaik mereka. Ini sebagai akibat profesional medis yang meninggalkan kawasan untuk mencari peluang dan kesempatan yang lebih baik.


PENURUNAN SIGNIFIKAN 


-


Negara yang harus diperhatikan


Serbia


Dengan penurunan satu poin tahun ini, Serbia (38) memperoleh skor terendah pada CPI sejak 2012. Tantangan korupsi terbesar negara ini termasuk masalah aturan hukum yang serius, erosi demokrasi yang berkelanjutan, dan upaya untuk membungkam suara-suara kritis.


Menanggapi COVID-19, Serbia mengambil beberapa langkah kontroversial. Beberapa di antaranya termasuk menangguhkan Parlemen. Kemudian, menerapkan jam malam yang ekstensif, dan provokasi kekerasan terhadap pengunjuk rasa.


Selain itu, polisi menangkap dan menahan seorang jurnalis investigasi. Sementara itu pemerintah membatasi akses informasi tentang pengadaan peralatan medis, dan menyerang petugas kesehatan yang mengkritik tanggapan pemerintah terhadap krisis kesehatan masyarakat.


Setelah bertahun-tahun diabaikan, sistem kesehatan negara itu diuji oleh COVID-19, dengan konsekuensi yang mengerikan. Korupsi tetap menjadi hambatan bagi spesialisasi medis dan kemajuan karier.


Belarusia

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Hakiki Valentine

Tags

Rekomendasi

Terkini

X