Jakarta, Klikanggaran.com - Pada tahun 2014 pendapatan operasional BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 2.4 triliun. Sedang pendapatan operasional pada tahun 2015 sebesar Rp 3.1 triliun. Ada kenaikan pendapatan operasional sebesar Rp 703.6 miliar dari tahun 2014 ke tahun 2015.
Tetapi, ada penilaian dari Center for Budget Analysis (CBA) bahwa beban operasional BPJS Ketenagakerjaan ini boros. Karena, pada tahun 2014, beban operasional hanya menghabiskan sebesar Rp 2.5 triliun, sedangkan pada tahun 2015 mencapai Rp 3 triliun.
“Bila dibandingkan tahun 2014 dengan 2015 maka tahun 2015 beban operasional lebih "boros amat" dibandingkan tahun 2014,” cetus Direktur CBA, Uchok Sky Khadafi di Jakarta, Senin, (24/10/2016).
Tahun 2014, dan diperkirakan sampai tahun 2015, ditemukan kejanggalan dalam pengelolaan laporan keuangan. Hal ini berpijak pada ditemukannya sejumlah deposito yang tercatat, tetapi tidak tercatat dalam laporan keuangan per 31 Desember 2014 sebesar Rp 858.5 miliar, dan sejumlah deposito yang disimpan dalam bank seperti:
1). Bank Papua sebesar Rp 61 miliar
2). Bank Permata sebesar Rp 110 miliar
3). Bank Muamalat sebesar Rp 179.7 miliar
4). CIMB Niaga sebesar Rp 45 miliar
6). BTN Ciputat sebesar Rp 54.6 miliar
7). BRI cabang khusus sebesar Rp 9.6 miliar
8). BRI cabang Gatsu sebesar Rp 7.6 miliar
9). Bank Bukopin sebesar Rp 231.2 miliar
10). BPD Bali cabang Renon sebesar Rp 50 miliar