Pernyataan Awal Mahfud Soal Mark Up Whoosh
Pernyataan Mahfud soal dugaan mark up proyek Whoosh pertama kali disampaikan melalui kanal YouTube Mahfud MD Official pada 14 Oktober 2025. Dalam video itu, ia membeberkan selisih besar antara biaya proyek di Indonesia dan di China.
“Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat tetapi di China sendiri, hitungannya 17–18 juta dolar AS, naik tiga kali lipat,” ujarnya.
“Siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat. 17 juta dolar AS ya, dolar Amerika nih, bukan rupiah, per kilometernya menjadi 52 juta dolar AS di Indonesia. Nah, itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini,” sambungnya.
Baca Juga: Ribuan Pelajar Padati Kompleks Makam Datuk Pattimang, Kenang Sejarah Masuknya Islam di Tana Luwu
Respons KPK dan Balasan Mahfud
Menanggapi pernyataan itu, Ketua KPK Setyo Budiyanto menyebut Mahfud sebaiknya membuat laporan resmi disertai data yang valid agar bisa ditindaklanjuti.
“Kalau Pak Mahfud menyampaikan seperti itu ya mudah-mudahan ada informasi, ada data dan dokumen yang bisa mendukung kejelasan dari yang disampaikan,” kata Setyo di Jakarta, 16 Agustus 2025.
Pernyataan serupa juga datang dari Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, yang membuka kesempatan bagi siapa pun untuk menyampaikan aduan terkait dugaan korupsi.
“KPK mengimbau bagi masyarakat yang mengetahui informasi awal ataupun data awal terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi, maka silakan dapat menyampaikan aduan tersebut kepada KPK melalui saluran pengaduan masyarakat,” ujarnya di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan, 16 Oktober 2025.
Baca Juga: Mandor TKA Tewas Dikeroyok Rekan Kerja di Morowali: Lemahnya Pengawasan dan Komunikasi Jadi Sorotan
Menanggapi itu, Mahfud menyebut aneh bila KPK menunggu laporan, padahal sudah ada sumber informasi yang bisa ditelusuri.
“Kalau memang KPK menganggap perlu mendapat laporan, ya sumber utamanya kan bisa dipanggil. Inisiatif KPK memanggil dong, dia bisa mendatangi juga, diam-diam nanya sumbernya,” kata Mahfud dalam video di kanal YouTube miliknya pada 21 Oktober 2025.**