- Disibukkan oleh hal-hal yang lebih utama, atau yang benar-benar wajib. (Al Islam Su'aal wa Jawaab no. 224307)
Ketika puasa Daud, apakah tidak boleh puasa sunnah lainnya?
Para ulama menegaskan, tidak dianjurkan berpuasa sunnah lainnya, bagi yang sudah konstan puasa Nabi Daud, walau dia kuat melakukan lebih. (Tidak dianjurkan bukan berarti tidak boleh, bagi yang benar-benar mampu)
Hal ini berdasarkan nasihat Nabi kepada Abdullah bin Amr bin al 'Ash yang sangat semangat puasa sunnah, dan meminta "lebih" dari puasa Daud:
صُمْ صَوْمَ نَبِيِّ اللهِ دَاوُدَ، وَلَا تَزِدْ عَلَيْهِ
Berpuasalah dengan puasa Nabi Daud, dan jangan kamu tambahkan lagi.
(HR. Ahmad no. 6867. Syaikh Ahmad Syakir dan Syaikh Syuaib al Arnauth mengatakan: Shahih)
Knp tidak dianjurkan dan tidak usah ditambah lagi, walau seseorang kuat melakukannya ? Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab:
لا أفضل من ذلك
Tidak ada yang lebih utama dari itu. (HR. Bukhari no. 1976)
Di masa tuanya, Abdullah bin Amr bin al Ash berkata:
يَا لَيْتَنِي قَبِلْتُ رُخْصَةَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Duh andaikata dulu saya mau menerima keringanan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. (HR. Bukhari no. 1975)
Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid Hafizhahullah menjelaskan:
وهذا صريح في أن الزيادة عليه غير مستحبة، وأن الاكتفاء بهذا النوع من الصوم يغني صاحبه عن تكلف الزيادة، ويجعل الزيادة مفضولة غير مستحبة.
Artikel Terkait
Awas, Hilang Pahala Puasa Karena Bermedia Sosial
Tahukah Anda, BI Edarkan Uang Tidak Layak Edar untuk Memenuhi Kebutuhan Puasa dan Lebaran Kita?
Rindu Ngabuburit, Inilah Kisah Mahasiswa Indonesia Yang Jalani Puasa di Korea Selatan
Puasa Sunnah di Bulan Syawal
Jumat Barokah, Doa Bersama dan Yasinan Digelar oleh Jajaran Pegawai Sekwan PALI