komunitas

Prodi Pendidikan Sejarah FIS UNJ Selenggarakan KKL Daring: Harus Antusias Dong

Minggu, 24 Oktober 2021 | 09:12 WIB
Prodi Pendidikan Sejarah FIS UNJ Selenggarakan KKL Daring (@anas_eka-wardana)


KLIKANGGARAN--Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Sabtu (23/10/2021) menyelenggarakan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) secara daring. Kegiatan tersebut diikuti oleh para mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah angkatan 2018. Selain itu, ada pula beberapa peserta dari luar Prodi Pendidikan Sejarah yang mengikuti acara tersebut dengan seksama.

Dalam sambutannya, Koordinator Prodi Pendidikan Sejarah, Humaidi, menyampaikan ucapan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah terlibat dalam kegiatan KKL daring kali ini.

Humaedi berharap walaupun KKL dilakukan secara daring, tidak mengurangi esensi dari kegiatan ini dan tidak mengurangi rasa semangat para mahasiswa Pendidikan Sejarah dalam menyusun skripsi nantinya. Karena adanya pandemi, seluruh kegiatan pembelajaran termasuk KKL terpaksa dilakukan secara tatap maya.

Baca Juga: TNI Mempererat Hubungan dengan Masyarakat Papua di Ujung Timur Indonesia

Sementara itu, Sri Martini, selaku koordinator dari kegiatan KKL daring pada kali ini menyampaikan keinginannya agar para mahasiswa mampu mengikuti KKL secara serius sampai akhir rangkaian kegiatan. KKL Prodi Pendidikan Sejarah pada tahun ini diselenggarakan selama 2 hari, yakni pada Sabtu, 23 Oktober 2021 dan Senin, 25 Oktober 2021.

Walaupun KKL diselenggarakan secara daring, bukan berarti antusias para mahasiswa menjadi menurun. Pihak Prodi Pendidikan Sejarah UNJ pun sudah memberikan yang terbaik, dengan turut mengundang narasumber-narasumber yang hebat dan memahami betul bidangnya masing-masing.

Adapun narasumber yang dihadirkan pada KKL daring kali ini, yaitu Heri Priyatmoko sebagai Founder Solo Societeit, Aan Ratmanto sebagai Pegiat Sejarah Yogyakarta, Rudi Andri Syahputra sebagai Perwakilan Arsiparis ANRI, dan tak kalah hebatnya, alumni dari Prodi Pendidikan Sejarah UNJ, yakni Asep Kamabali sebagai Founder dari Komunitas Historia.

Baca Juga: Denmark Junior 2021: Indonesia Pastikan Satu Gelar Juara, Empat Wakil Indonesia Maju Final

Heri Priyatmoko mengawali sesi KKL daring dengan pembahasannya mengenali kawasan heritage di daerahnya, yakni titik-titik historis di kota Bengawan. Heri Priyatmoko menyampaikan jika sepatutnya kita sebagai anak sejarah bisa melihat kawasan-kawasan yang berada di daerah sekitar kita.

Ia juga menegaskan bahwa banyak sekali tempat-tempat bersejarah di sekitar kita yang sebetulnya dapat dijadikan sebagai bahan skripsi mahasiswa nantinya.

“Mahasiswa sejarah mesti mampu melihat kawasan tempat tinggalnya yang bersejarah untuk dijadikan sebagai objek penelitian dan bahan skripsi. Jalan-jalan saja yang bentuknya sederhana itu bisa dijadikan bahan skripsi. Gang-gang rumah atau suatu penamaan daerah yang unik juga bisa dijadikan sebagai bahan skripsi nantinya,” tutur Heri Priyatmoko dalam penyampaian materi KKL daring yang pertama.

Baca Juga: Kawasan Cipanyir, Tasikmalaya, 'Disulap' dari Kumuh hingga Instagramable! Keren!

Kalau di Surakarta, terdapat banyak sekali tempat-tempat bersejarah yang bisa kalian jadikan sebagai bahan skripsi nantinya. Surakarta sendiri merupakan suatu daerah yang memiliki nilai sejarah begitu banyak dan belum banyak juga orang menuliskannya, jelas Heri.

Heri mencontohkan, seperti kampung yang hilang yakni Kauman Mangkunegaran, atau Kemlayan yang dinyatakan sebagai situs kampungnya para maestro ternama lahir,” tuturnya. Selain pembahasan terkait tempat tinggal, ia juga menyampaikan jika ada mahasiswa Sejarah UNJ yang tertarik dalam urusan sejarah kuliner untuk dijadikan sebagai bahan skripsi.

“Sebetulnya kuliner-kuliner khas Surakarta juga bisa mas-mas dan mbak jadikan sebagai objek penelitian. Karena acapkali orang salah menafsirkan terkait makanan, maka pengaruh budaya terhadap makanan itulah yang bisa mahasiswa teliti untuk bahan skripsi”, tutur Heri.

Halaman:

Tags

Terkini