Sehingga sekalipun terjadi konflik nanti dampaknya tidak terlalu besar dalam kehidupan masyarakat. Namun yang ia sayangkan pada tahapan menuju pemilu 2024, para calon yang katanya dicalonkan sebagai Presiden tidak banyak membicarakan hal-hal penting seperti hilirisasi, ketahanan pangan dan lain sebagainya. Semua orang justru sibuk mencari gimmick mana yang cocok untuk bisa mendapat dukungan dari penguasa sekarang.
Oleh karena itu kita tidak perlu fokus terhadap pemilunya, melainkan fokus pada demokrasinya. Itulah yang selalu dibawa oleh Gus Dur menurut Inaya Wahid dalam acara forum tersebut. Menurut Inaya Wahid, beberapa orang yang di survei di 57 negara menyatakan bahwa 92 persen setuju menjawab negara demokrasi.
Akan tetapi ketika di tanya lebih lanjut mengenai kesukaan mereka terhadap pemilu? Mayoritas menjawab tidak. Kebanyakan diantara mereka justru benci dengan hasil pemilu, tetapi mereka justru suka dengan demokrasi. Inaya Wahid menilai jika kebanyakan orang sekarang merasa capek saat membicarakan pemilu karena kebanyakan para calon yang saat ini maju tidak merepresentasikan suara rakyat yang sesungguhnya.
Gus Dur telah mengajarkan kita bahwa pemilu adalah peristiwa lima tahunan. Sementara menjaga kebhinekaan berlaku sepanjang hayat. Sehingga jangan sampai kewarasan kita di pemilu 2024 nanti justru hilang.
Tidak perlu menghadapi pemilu seperti perkara hidup mati. Jangan sampai karena pemilu, memecah persaudaraan sesama anak bangsa. Persaudaraan yang pecah merendahkan martabat bangsa. Karena kalau kata Gus Dur, yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan.