Jakarta, www.klikanggaran.com - Tingkat vaksinasi di Indonesia terus meningkat, namun tak sedikit masyarakat yang menolak atau takut disuntik vaksin covid-19. Menurut Lembaga survei Puspoll Indonesia merilis sebanyak 56,8 persen responden mengaku takut terhadap efek samping vaksinasi dan 30,5 persen responden mengaku ragu terhadap tingkat efektivitas vaksinasi. Sementara, sebanyak 8,8 persen responden mengaku takut vaksin tidak halal, dan sebanyak 3,9 lainnya mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.
Atas kondisi diatas Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk tidak takut divaksin, karena vaksinasi diupayakan untuk membentuk herd immunity, sehingga tidak ada khawatir lagi beraktivitas, kalau pada saatnya nanti 80 persen masyarakat sudah divaksin.
“Dengan ikhtiar ini melalui vaksinasi kita dapat melakukan akselerasi dalam memerangi pandemicCovid-19.” Terang Sylviana Murni.
Lebih lanjut, Senator asal Dapil Provinsi DKI Jakarta meminta kepada masyarakat yang melaksanakan vaksinasi, diharapkan tetap disiplin dan mengutamakan protokol kesehatan, maupun masyarakat yang belum divaksin.
“Kepada seluruh lapisan masyarakat baik yang sudah melaksanakan vaksinasi maupun yang belum, untuk tetap waspada dan selalu melaksanakan protokol kesehatan dalam berbagai interaksi, komunikasi, mobilitas dan aktivitas lainnya dengan menerapkan 5M,” tutur Senator asal Dapil Provinsi DKI Jakarta Sylviana Murni.
Perempuan yang akrab disapa Mpok Sylvi menyebutkan Adapun masyarakat yang masih ragu dan takut untuk divaksinasi, meminta kepada pemerintah untuk lebih menggencarkan sosialisasi dan melakukan vaksinasi dengan kehati-hatian penuh. Dan bagi masyarakat, silahkan memantau prosesnya sebelum menentukan.
"Kita minta pemerintah lebih melakukan sosialisasi dan kehati-hatian, bagi yang masih ragu mencermati terlebih dulu sebelum kemudian ikut melakukan vaksinasi," pungkas Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni.