Kementerian PUPR Gelontorkan Rp100 Miliar Untuk Beli Karet dari Petani Langsung

photo author
- Selasa, 5 Mei 2020 | 10:11 WIB
Petani Karet
Petani Karet


Jakarta,Klikanggaran.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah meng-gelontorkan anggaran sebesar Rp100 miliar untuk membeli 10.000 ton karet langsung dari petani di sejumlah wilayah produsen karet sebagai bahan campuran aspal karet.


“Pembelian aspal karet tersebut sebagai salah satu mitigasi dampak Covid-19 yang menyebabkan produksi karet sulit diserap oleh pasar karena aktivitas ekonomi yang terhenti,” ungkap Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Selasa (5-5).


Basuki menambahkan, mekanisme pembelian aspal karet tersebut akan dilakukan oleh Balai/Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kementerian PUPR di sejumlah daerah, seperti Medan, Palembang, Padang, Lampung, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan dan daerah lain penghasil karet.


“Masing-masing Balai Jalan akan membeli langsung dari petani yang tergabung dalam kelompok petani UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (Bahan Olah Karet),” ungkap dia.


Basuki mengatakan, kelebihan campuran aspal karet alam yakni dapat meningkatkan kualitas perkerasan aspal dalam hal usia layanan dan ketahanan terhadap alur.


“Aspal karet memiliki tingkat perkerasan lebih baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda pada saat aspal basah, dan daya tahan lebih tinggi dibanding aspal biasa,” ujarnya.


Penggunaan aspal karet untuk preservasi jalan sudah dilakukan Kementerian PUPR di beberapa lokasi jalan nasional, salah satunya di ruas Ciawi-Sukabumi, Jalan Nasional Bts. Karawang-Cikampek, Jalan Nasional Lintas Tengah Jawa ruas Ajibarang-Banyumas-Klampok-Banjarnegara, dan Jalan Nasional Ruas Muara Beliti-Bts Kabupaten Musi Rawas-Tebing Tinggi-Bts Kota Lahat.


Lanjut dikatakan Basuki, selain pembelian aspal karet dari petani, Kementerian PUPR juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp25 miliar untuk pembelian resin produksi PT Perhutani sebesar 800 ton untuk pengecatan marka jalan.


'Resin produksi PT Perhutani tersebut terbuat dari getah pohon pinus sehingga lebih ramah lingkungan dibanding dengan C5 Petroleum resin sebagai bahan baku untuk cat markah jalan dan tingkat rekat produk resin berbahan baku getah pohon pinus juga dipercaya lebih kuat dan tentunya lebih terjangkau."


"Sebagai upaya mitigasi dampak Covid-19, Kementerian PUPR juga telah melakukan refocussing kegiatan untuk pemeliharaan rutin jalan dan jembatan yang akan dilaksanakan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) yang menargetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 17.157 orang," pungasnya.


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.J. Putra

Tags

Rekomendasi

Terkini

X