Tak Ada Mudik Lebaran Tahun Ini

photo author
- Selasa, 21 April 2020 | 19:13 WIB
mudik
mudik


(Klikanggaran)--Indonesia telah melarang mudik Lebaran di mana puluhan juta orang melakukan perjalanan untuk melihat keluarga mereka di kampung halaman saat perayaan Idul Fitri berlangsung; pelarangan tersebut disebabkan  kekhawatiran mudik massak dapat mempercepat penyebaran virus corona di seluruh negeri.


Satu Orang Pasien Positif Covid-19 Kabupaten Asahan Dinyatakan Sembuh


Namun, tidak jelas bagaimana aturan itu akan ditegakkan, atau berapa banyak orang yang telah memulai perjalanan setelah kehilangan pekerjaan di kota-kota tempat mereka bekerja sebelum aturan larangan tersebut diberlakukan. Kondisi nyata di lapangan adalah jutaan orang di seluruh Indonesia tidak memiliki penghasilan sebagai akibat dari krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi.


Presiden Joko Widodo sebelumnya hanya melarang mudik Lebaran untuk aparatur sipil negara (ASN), pegawai BUMN, dan TNI-Polri. Pada hari Selasa, ia mengumumkan perubahan kebijakan, mengutip survei kementerian transportasi yang mengatakan sekitar seperempat orang bersikeras untuk pulang kampung alias mudik setelah Ramadhan di negara mayoritas Muslim terbesar di dunia.


Drama Pembunuhan Jamal Khashoggi oleh Saudi: Dari Oven hingga Sumur


Dikhawatirkan gerakan massal di negara berpenduduk 264 juta orang itu akan memungkinkan virus corona menyebar dengan cepat ke wilayah-wilayah negara di mana sistem kesehatan jauh lebih lemah.


Indonesia telah mencatat lebih dari 6.700 infeksi coronavirus, dan 590 kematian, yang sebagian besar terjadi di Jakarta. Kurangnya pengujian berarti jumlah aktual kemungkinan akan lebih tinggi.


Ada perselisihan antara pemerintah pusat dan daerah di Indonesia mengenai langkah-langkah menjaga jarak secara fisik, dengan beberapa pemimpin daerah mendorong untuk menutup perbatasan provinsi untuk membendung penyebaran virus corona.


Tidak ada karantina nasional di Indonesia, dan sementara pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah diberlakukan di Jakarta, dengan melakukan penutupan sekolah dan bisnis, sayangnya beberapa wilayah kota tetap sibuk.


Dampak Ekonomi Bisa Berpotensi Meningkatnya Angka Perceraian di Kabupaten Cianjur


Ketua Serikat Buruh Indonesia, Nining Elitos, mengatakan sejumlah besar orang di Jakarta mengalami kehilangan pendapatan dan tidak punya pilihan selain pergi keluar dan mencari pekerjaan. “Pekerja harian, pekerja outsourcing atau pekerja kontrak, termasuk pekerja magang adalah mereka yang paling terpengaruh. Mereka diberhentikan tanpa pesangon,”katanya, dikutip Guardian.


 “Saya mengunjungi beberapa tempat, mereka mengatakan kepada saya:‘ Tidak ada bantuan dari pemerintah. Belum ada yang mengerti. Lalu bagaimana kita disuruh tinggal di rumah? Jangan sampai kita mati bersama di rumah. 'Itulah kenyataannya hari ini,"tambah Elitos.


Sumber: Guardian


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X