Nilai Mutasi Obat RSUD Rupit Kabupaten Muratara Tidak Dapat Diyakini, Kok Bisa?

photo author
- Minggu, 25 Agustus 2019 | 06:00 WIB
images-1
images-1


Jakarta, Klikanggaran.com (25-08-2019) - Menilik LHP BPK Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) diketahui, hasil pemeriksaan atas kartu stok Ventolin menunjukkan bahwa per 31 Desember 2018 jumlah Ventolin pada Gudang Obat RSUD Rupit sebanyak 10.900 vial. Penelusuran lebih lanjut menunjukkan bahwa dari sebanyak 10.900 vial tidak semuanya merupakan Ventolin. Sebagian dari jumlah tersebut merupakan obat dengan nama Combivent. Mirisnya, jumlah obat ventolin pada Berita Acara Stock Opname bukan merupakan jumlah sebenarnya.


Berdasarkan keterangan dari Kepala Instalasi Farmasi RSUD saat pemeriksaan fisik diketahui bahwa mekanisme pencatatan obat pada tahun 2018 dan sebelumnya menggabungkan pencatatan obat yang mengandung bahan yang sama atau fungsi yang sama. Ventolin dan Combivent sama-sama mengandung Sanbutamol senyawa kimia untuk meredakan sesak napas.


Pemisahan kartu stok atas item Ventolin dan Combivent dilakukan pada
tanggal 19 Februari 2019. Penelusuran stok Ventolin dan Combivent per 31 Desember 2018 tidak dapat dilakukan karena petugas pengelola gudang obat tidak dapat meyakini bahwa semua pengeluaran ventolin atau combivent dicatat secara terpisah terdapat kemungkinan bahwa barang yang keluar Ventolin dicatat sebagai Combivent dan sebaliknya.


Berdasarkan wawancara dengan Kepala Instalasi Farmasi RSUD Rupit tahun 2018 tanggal 14 April 2018 diketahui bahwa selama tahun 2018 tidak terdapat pengadaan obat baru, sehingga tidak terdapat penambahan nilai persediaan obat. Adapun mekanisme permintaan obat dari ruangan maupun apotik seringkali tidak menggunakan surat permintaan obat, melainkan hanya ditulis pada kertas kecil yang tidak didokumentasikan / diarsipkan secara baik oleh pengelola gudang obat.


Permintaan tersebut kemudian diproses dan dicatat pada buku keluar obat yang ditandatangani oleh pengelola gudang obat dan penerima obat tidak menggunakan Surat Permintaan Barang Keluar (SPBK). Berdasarkan wawancara tersebut juga diketahui bahwa terdapat pengeluaran obat yang tidak dicatat di buku pengeluaran obat, sehingga jumlah mutasi keluar obat per item jenis obat tidak dapat ditelusuri. Hal ini menyebabkan nilai saldo akhir persediaan tidak dapat diyakini dan tidak mencerminkan nilai mutasi obat selama Tahun 2018. Hal ini karena pencatatan barang pada kartu stok dibawah nama Ventolin, sehingga tidak dapat dipastikan berapa jumlah persediaan Ventolin dan Combivent per 31 Desember 2018.


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.J. Putra

Tags

Rekomendasi

Terkini

X