Agustus, Menanti Kinerja Tim Pengawas Vaksin Palsu

photo author
- Senin, 1 Agustus 2016 | 01:18 WIB
images_berita_Jul_16_vaksin-ilustrasi
images_berita_Jul_16_vaksin-ilustrasi

Jakarta, Klikanggaran.com - Kasus peredaran vaksin palsu yang terjadi di Indonesia telah memberikan kepanikan berlebih bagi orang tua anak yang menerima vaksin. Pasca mereke mengetahui anaknya pernah menerima vaksin palsu, orang tua melakukan protes ke Rumah Sakit. Bahkan tidak hanya protes, tapi sampai mencaci dokter dan manajemen Rumah Sakit. Mendapat perilaku yang tidak pantas dari pihak manajemen Rumah Sakit, orang tua yang tergabung dalam aliansi korban pasien vaksin palsu segera mendatangi DPR untuk bertemu dengan pimpinan DPR dan meminta DPR melakukan pengawasan yang lebih tegas pada kasus vaksin palsu (19-07-2016).

Pimpinan DPR pun menerima usulan aliansi keluarga pasien tersebut dan meninta keluarga pasien jangan panik dan anarkis. Ade Komarudin selaku Ketua DPR menindaklankuti permintaan tersebut, menurutnya komisi IX akan segera membentuk Panitia Kerja (Panja) dan bila perlu akan dibentuk Tim Pengawasan (Timwas).

 

Komisi IX bergerak cepat memanggil beberapa pihak untuk saling klarifikasi sampai berkoordinasi untuk menghentikan vaksin palsu dan memberikan usulan untuk memberi vaksin kepada keluarga korban, hingga menjamin tidak akan ada lagi kasus vaksin palsu. Rapat Komisi IX yang digelar selama bulan Juli telah memanggil Kementrian Kesehatan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Akhir Juli Komisi IX berusaha mengakhiri semua kasus ini dengan sepakat membentuk Tim Pengawas Vaksin Palsu.

Rapat Paripurna ke 35 (28-07-2016) akhirnya mengesahkan 25 nama Tim Pengawas Vaksin Palsu. Ketua DPR, Ade Komarudin pun berharap ada tindak lanjut mengenai tata niaga vaksin dan obat di Indonesia.

“Saya berharap agar temuan tersebut ditindaklanjuti oleh pihak terkait yang berwenang. DPR juga mendorong pemerintah melakukan peraturan tata niaga vaksin dan obat-obatan pada umumnya,” terang Ade.

Adapun nama-nama yang masuk dalam tim pengawasan adalah Abidin Fikri, Alex Indra Lukman, Imam Suroso, Ketut Sustiawan, Eddy Kusuma Wijaya (F-PDIP). Syamsul Bachri, Charles J. Mesang, Dewi Asmara, Andi Fauziah Pujiwatie Hatta (F-PG). Putih Sari, Suir Syam, Pius Lustrilanang (F-Gerindra). Dede Yusuf, Verna Gladies, Ayub Khan (F-Demokrat) Saleh Partaonan Daulay, Hang Ali, (F-PAN). Siti Masrifah, Marwan Dasopang (F-PKB). Adang Sudrajat, Ansory Siregar (F-PKS). Irgan Cairul Ahfiz, Ermalena (F-PPP). Irma Suryani (F-Nasdem) dan Djoni Rolindrawan (F-Hanura).

Dua puluh lima Anggota Tim Pengawas Vaksin Palsu sangat ditunggu kinerja dan capaiannya. Semua diharapkan bekerja untuk tuntas menindaklanjuti peredaran vaksin palsu serta memberi rekomendasi kepada pihak berwenang untuk mengadili kasus vaksin palsu yang telah meresahkan masyarakat. Bulan agustus diharapkan sudah ada hasil dari tim pengawasan serta merupakan cikal bakal Indonesia bebas vaksin palsu.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Zulkarnaen

Tags

Rekomendasi

Terkini

X