Presiden Jokowi Setujui Rujuk Nasional

photo author
- Jumat, 2 Desember 2016 | 13:58 WIB
images_berita_des16_ASRONI-Presiden
images_berita_des16_ASRONI-Presiden

Jakarta, Klikanggaran.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi respon positif terhadap gagasan Rais Aam, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Maruf Amin.

 

Setujunya pemerintah terkait digelarnya Dialog Nasional untuk mencapai rujuk nasional, terlihat usai Presiden Jokowi bertemu secara khusus dengan K.H. Maruf Amin, Rabu (30/11/2016), di Istana Negara. Presiden meminta penjelasan tentang konsep rujuk nasional. Dalam pertemuan itu K.H. Maruf Amin memberikan masukan kepada presiden, agar rujuk nasional dicapai dalam dialog nasional, artinya kembali kepada konsesus kebangsaan yang dibangun para founding fathers.

Rujuk nasional dimaksudkan untuk menghilangkan rasa saling curiga. Lebih dari itu, di dalam masyarakat Indonesia khususnya, diperlukan kehidupan yang harmonis antar-seluruh warga negara, baik dalam konteks kehidupan sosial maupun politik.

"Semua ini akan terwujud jika seluruh warga negara menyadari perlunya toleransi tasamuh akan keragaman masyarakat Indonesia, baik dari segi sosial maupun politik," ujar K.H. Maruf Amin kepada wartawan, Jumat (2/12/2016).

Ma'ruf juga menyampaikan, tanpa adanya rasa toleransi dari semua pihak, hidup yang rukun sulit rasanya terwujud. Sebaliknya, yang terjadi adalah konflik antar-kelompok masyarakat yang sebenarnya tidak diinginkan oleh setiap orang. Inilah yang mendasari perlu adanya rujuk nasional melalui dialog.

Kemudian Maruf Amin menambahkan, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang religius, yang menurutnya kini tengah membangun demokrasi yang beradab, terwujudnya akhlak etika moral yang kuat di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi sangat perlu. Kesadaran beragama harus dibarengi dengan menguatnya etika-moral bangsa. Sehingga perlu adanya gerakan moral yang terintegrasi.

"Salah satunya adalah rujuk nasional tadi," tegasnya.

Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla, tidak disangka ikut hadir dalam Shalat Jumat dan zikir bersama pada Aksi Bela Islam 212. Kedatangan tersebut dinilai sebagai bukti bahwa pemerintah merespon positif gagasan rujuk nasional.

Hadirnya Jokowi dan Jusuf Kalla itu sebagai sinyal, atau pertanda pemerintah menyetujui gagasan rujuk nasional Kyai Maruf Amin," tandas Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Hery Haryanto Azumi.

Menurutnya integrasi nasional yang kokoh menjadi syarat terwujudnya stabilitas nasional. Jika pada kenyataannya masih terjadi tindakan yang dianggap menganggu konsesus kebangsaan integrasi nasional, harus disikapi dengan cara-cara bijaksana.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

X