1 dari 7 Anak Menghirup Udara Kotor

photo author
- Selasa, 1 November 2016 | 02:03 WIB
images_berita_Okt16_industry-80955_640
images_berita_Okt16_industry-80955_640

KlikAnggaran.com - Hampir satu dari tujuh anak-anak di seluruh dunia bertempat tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi di luar ruangan, terutama di Asia Selatan, dan pertumbuhan tubuh mereka yang paling rentan terhadap kerusakan, demkian diungkapkan UNICEF, Senin (31/10) seperti dilaporkan Reuters.

UNICEF menyerukan kepada hampir 200 pemerintah, yang akan bertemu di Maroko pada 7-18 November untuk membicarakan pemanasan global, agar membatasi penggunaan bahan bakar fosil sehingga dapat memberikan manfaat kembar, yaitu meningkatkan kesehatan dan perubahan iklim lebih lambat.

Sekitar 300 juta anak, atau hampir satu dari tujuh di seluruh dunia, tinggal di daerah di mana polusi luar ruangan tertinggi, atau setidaknya enam kali lipat dari batasan pedoman internasional yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dari jumlah tersebut, 220 juta berada di Asia Selatan. Kawasan tersebut teridentifikasi oleh citra satelit yang dikembangkan oleh NASA.

Direktur Eksekutif UNICEF, Anthony Lake, mengatakan polusi udara adalah "faktor utama penyebab kematian sekitar 600.000 anak balita setiap tahun", dari polusi udara timbul penyakit seperti pneumonia.

Di seluruh dunia, WHO memperkirakan bahwa polusi udara luar ruangan membunuh 3,7 juta orang pada 2012, termasuk 127.000 anak-anak berusia di bawah lima. Pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil, debu dan pembakaran limbah merupakan sumber polusi udara.

Polusi udara dalam ruangan, sering disebabkan oleh proses memasak yang menggunakan kompor batu bara atau kayu bakar yang digunakan di rumah-rumah di negara berkembang, menyebabkan lebih banyak kematian, yaitu sekitar  4,3 juta, di antaranya 531.000 berusia di bawah lima.

UNICEF menyerukan pertemuan negara-negara yang dipimpin PBB di Maroko untuk mempercepat pergeseran dari bahan bakar fosil ke energi bersih seperti angin atau tenaga surya, untuk meningkatkan akses anak terhadap perawatan kesehatan, membatasi paparan polusi terhadap anak-anak, dan untuk meningkatkan pemantauan udara.

[sumber: reuters]

[editing:@mang_kamil]

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mang Kamil

Tags

Rekomendasi

Terkini

X