Duh, Angka Siswa SD Putus Sekolah Mencapai 500 Ribu!

photo author
- Jumat, 14 Oktober 2016 | 22:59 WIB
images_berita_Okt16_1-ZAKY-Sekolah
images_berita_Okt16_1-ZAKY-Sekolah

Jakarta, Klikanggaran.com - Rencana akbar Presiden Jokowi untuk Revolusi Mental salah satunya adalah aksesbilitas terhadap pendidikan. Nampaknya hal tersebut perlu usaha keras dan bukan hanya slogan semata. Selain itu, tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) 2030 menghendaki agar pada tahun 2030 seluruh warga dunia bisa mengenyam pendidikan hingga SMA/ SMK, sepertinya tidak akan terwujud jika masih ada siswa yang putus sekolah.

 

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Sutan Adil Hendra, merasa prihatin akan tingginya angka siswa Sekolah Dasar yang putus sekolah. Dari total 31 juta siswa Sekolah Dasar di Indonesia, hampir 500 ribu lebih siswa SD harus putus sekolah dengan beragam alasan.

“Indonesia telah merdeka selama 71 tahun, ternyata sampai tahun ini masih banyak siswa SD yang putus sekolah dan tidak bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi,” kata Sutan saat rapat kerja dengan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi di Gedung DPR RI, Kamis (13/102016).

Sutan juga mengatakan, presentasi anak putus sekolah memang kecil jika dihitung dari jumlah anak yang tetap melanjutkan sekolah, namun hal tersebut tetap menjadi problem karena mereka akan kesulitan mencari kerja. Menurut Sutan, angka 500 ribu dalam satu dasawarsa bisa saja menjadi 5 juta karena jika dibiarkan. Setiap tahun akan ada peningkatan jumlah anak putus sekolah.

“Jika tidak ada perbaikan, maka dalam satu dasawarsa akan ada 5 juta anak kita yang kehilangan potensi masa depan karena putus sekolah, ke depan akan menjadi masalah bangsa, mau kerja apa mereka, dari mana sumber ekonomi mereka,” jelas politisi dari Partai Gerindra itu.

Sutan pun konsisten dengan pandangan Fraksi Gerindra yang terus mengawasi Program Indonesia Pintar yang tidak tepat sasaran. Belum lagi masalah perekonomian yang dialami oleh orang tua mereka, yang juga akan berdampak pada anak putus sekolah.

“Terus terang, saya sangat sedih melihat kondisi ini. Bagaimana mungkin di saat kita sudah sampai final membicarakan perluasan akses pendidikan, peningkatan mutu dan persaingan global, tapi faktanya tiap tahun setengah juta anak-anak kita harus berhenti di sekolah dasar,” jelas Sutan.

Prihatinnya Sutan dan beberapa anggota dewan maupun kita semua tentu punya dasar yang kuat. Berdasarkan Data Pendidikan Kemdikbud Tahun 2015/2016, siswa yang lulus SD, tetapi tidak melanjutkan ke SMP sebanyak 946.013 orang. Ditambah dengan jumlah siswa yang melanjutkan ke SMP, tetapi tidak lulus sebanyak 51.541 orang, maka ada 997.554 anak Indonesia yang hanya berstatus tamatan SD pada 2015/2016. Situasi yang memprihatinkan, namun inilah faktanya di Indonesia

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

X