Jakarta, Klikanggaran.com - Masih tingginya niali tukar rupiah dengan dollar Amerika (USD) membuat PLN merasa pelu adanya penyesuaian tarif dengan menaikan Tarif Dasar Listrik (TDL). Rencananya PLN akan mencabut subsidi bagi pelanggan rumah 900 VA. Anggota Komisi VII DPR, Satya Widya Yudah, meminta Pemerintah dan PLN untuk memperhatikan akurasi data pelanggan rumah, terutama pelanggan rumah 900 VA yang dinilai tidak layak subsidi.
“Pemerintah berencana untuk mencabut subsidi kepada pelanggan rumah tangga dengan daya listrik 900 VA yang dinilai tidak layak diberikan subsidi. Karena menurut survey BPS dan verifikasi oleh PLN, ada sekitar 18 juta dari 22 juta pelanggan 900 VA yang tidak layak menerima subsidi. Oleh karena itu, PLN berencana mencabut subsidi tersebut. Dampaknya akan terjadi kenaikan tarif dasar listrik oleh masyarakat dengan daya 900 VA,” ungkap Satya ketika ditemui usai sidang paripurna DPR RI, di Senayan Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Menurut Satya, PLN berpegang pada survey BPS, yang menemukan banyaknya rumah dengan tegangan listrik 900 VA merupakan kelompok orang mampu. Maka berdasarakan hal itu PLN bersikukuh mencabut subsidi pelanggan listrik bertegangan 900 VA.
Satya tetap berharap kepada PLN, jika ada kenaikan tarif dasar listrik maka tidak langsung dibebankan oleh rakyat, perlu adanya kenaikan bertahap per tiga bulan sekali. Rencana alternative menurut Satya, perlu adanya subsidi listrik ke pelayanan masyarakat.
“Jadi pencabutan subsidi ini tujuannya merubah paradigma subsidi harga yang selama ini diterapkan kepada beberapa komponen harga di masyarakat, menjadi subsidi langsung tunai ke rakyat. Misalnya subsidi untuk pendidikan dan subsidi sosial lainnya yang mekanismenya dengan berbagai cara. Hal serupa juga akan dilakukan pada bahan bakar, elpiji 3 kg yang juga akan dicabut subsidinya,” pungkas Satya.
