Jakarta, KlikAnggaran.com - Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 mencapai 5.3 persen. Walaupun terlihat masih cukup tinggi dengan angka demikian, tapi tantangan ke depannya juga semakin berat. Target pertumbuhan ekonomi cukup tinggi yang mampu diraih tentunya harus dengan usaha yang ekstra keras. Willgo, politisi asal Gerindra menilai, perkiraan ini masih cukup tinggi.
“Pemerintah harus memiliki effort ekstra agar tercapai angka 5.3 persen,“ ujar Willgo Zainar anggota komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Selain itu, jika dikaitkan dengan paket kebijakan ekonomi yang selama ini dikeluarkan oleh pemerintah guna memperbaiki kondisi ekonomi, Willgo juga menilai, langkah yang diambil pemerintah cukup baik, namun implementasi dari 12 kebijakan yang dikeluarkan perlu dievaluasi.
“Tidak perlu banyak paket sebenarnya, tetapi yang penting adalah, kebijakan itu efektif dalam implementasinya dan tentunya perlu dievaluasi,” tegas Willgo.
Sampai sekarang pun paket kebijakan pemerintah relatif dalam implementasinya masih sulit kita katakan tercapai atau sukses untuk mendorong apa yang dimaksud sebagai tujuan pemerintah. Hal terpenting menurut Willgo adalah agar paket kebijakan itu dapat menyerap tenaga kerja dan mendorong pengentasan kemiskinan. Terkait target pendapatan negara sebesar Rp 1.737,6 Triliun, pemerintah juga harus realistis terhadap keadaan.
“Ini akan menjadi catatan tersendiri. Kita tidak ingin membuat target tinggi, tetapi tidak bisa tercapai sehingga nantinya pemerintah sendiri yang dianggap tidak kredibel bila tidak tercapai,“ ungkap Willgo.
Masih menurut Willgo, terkait pemotongan anggaran APBN sebesar Rp 133 Triliun oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, menurutnya hanya akan membuat belanja pemerintah menurun. Padahal, belanja pemerintah merupakan instrumen fiskal yang paling efektif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Pendapatan negara dalam RAPBN 2017 ditargetkan sebesar Rp 1.737,6 Triliun. Dari jumlah tersebut penerimaan pajak direncanakan sebesar Rp 1.495,9 Triliun. Penerimaan negara bukan pajak ditargetkan sebesar Rp 240,4 Triliun. Sementara belanja negara dialokasikan sebesar Rp 2.070,5 Triliun, yang terdiri dari belanja pusat sebesar Rp 1.310,4 Triliun dan dana daerah sebesar Rp 760 Triliun. Sedangkan defisit anggaran RAPBN 2017 sebesar Rp 322,8 Triliun atau Rp 2,41 persen dari PDB.