Telegram Akan Diblokir, Ini Kata Ferdinand Hutahaean

photo author
- Minggu, 16 Juli 2017 | 08:49 WIB
images_berita_Jun17_HERI-Blokir
images_berita_Jun17_HERI-Blokir

Jakarta, Klikanggaran.com (16/7/2017) - Pemerintahan yang dipimpin Jokowi tampaknya sangat salah dalam memilih dan menetapkan kebijakan. Terlebih kebijakan atas penutupan telegram dan media sosial lainnya. Karena hal itu menyangkut hak kebebasan masyarakat di era demokrasi yang sudah maju. Begitu disampaikan oleh Rumah Amanah Rakyat Bela Tanah Air, Ferdinand Hutahaean, saat diwawancara pada Minggu (16/7/2017).

Rencana penutupan telegram, dan ancaman penutupan media sosial lainnya seperti Facebook, Twitter, Youtube dan lain lain itu, menurut Ferdinand sama saja artinya ingin membunuh seekor tikus, tapi lumbungnya yang dibakar, rumahnya yang dibakar.

"Ini jelas logika yang sangat fatal salahnya," kata Ferdinand.

Terlebih, lanjut Ferdinand, alasan pemerintah karena lama-lama banyak hal berbau terotis beredar di media sosial.

"Apakah dengan menutup media sosial lantas terorisme tidak lagi berkembang? Tidak lagi mengganggu Indonesia? Kan, tidak juga. Bahkan itu tidak mengurangi sedikitpun perkembangan terorisme," ujarnya.

Dari dulu, jelas Ferdinand, sebelum media sosial ada, terorisme itu sudah ada dan terus bekerja.

"Atas hal itu, pemerintah jelas salah dan berlebihan. Saya pikir pemerintah sedang menciptakan dirinya menjadi diktator baru," tutupnya.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Rekomendasi

Terkini

X