Dalam video tersebut, Ape menunjukkan paket makanan berisi nasi, anggur, ikan, kacang, dan tauge yang disebutnya telah berbau tak sedap. Ia tampak meluapkan kekecewaannya.
“Anak saya dikasih ini, warga saya dikasih ini,” katanya.
“Tidak layak, ini tidak layak,” tegas Ape.
Ia kemudian meminta Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) mengevaluasi penyajian agar tidak terjadi lagi kasus serupa.
BGN Soroti Krisis Ahli Gizi untuk MBG
Di sisi lain, Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkap persoalan yang tidak kalah penting: minimnya tenaga ahli gizi di banyak dapur MBG.
Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, memaparkan kondisi tersebut dalam rapat bersama DPP Persagi pada Jumat, 21 November 2025.
“Saat ini terjadi kelangkaan ahli gizi. Banyak dapur MBG tidak bisa beroperasi karena salah satu syarat SPPG adalah harus memiliki ahli gizi,” tegas Nanik.
Ia menilai penyiapan tenaga profesional harus segera diputuskan bersama Persagi, Kementerian Kesehatan, dan BGN. Nanik juga memastikan tenaga gizi nantinya berstatus sebagai pegawai negeri.
“Kami bantu prosesnya, tapi mereka harus bekerja dengan baik dan tidak sering pindah,” ujarnya.
Masalah ini menambah pekerjaan rumah pemerintah untuk menjaga standar makanan MBG di seluruh daerah, terutama setelah menu yang diprotes sempat viral**