kebijakan

Menkeu Purbaya Ungkap Syarat Indonesia Tumbuh 8 Persen, Singgung Sumitronomics hingga Dampak Ekonomi pada Lonjakan Demonstrasi 2025

Sabtu, 22 November 2025 | 13:02 WIB
Menkeu Purbaya singgung ‘Sumitronics’ sebagai strategi ekonomi jangka panjang untuk bawa Indonesia menjadi negara maju. ((Instagram/menkeuri))

(KLIKANGGARAN) – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan strategi jangka panjang pemerintah dalam mendorong Indonesia naik kelas menuju negara berpendapatan tinggi.

Dalam paparannya, target pertumbuhan 8 persen disebut sebagai batas minimum untuk membuka peluang mencapai status negara maju.

Berbicara pada acara Launching Bloomberg Businessweek Indonesia di Jakarta, Kamis, 20 November 2025, Menkeu menegaskan pendekatan pertumbuhan tersebut merujuk pada sejumlah teori ekonomi, termasuk gagasan Sumitro Djojohadikusumo.

Menurut Purbaya, percepatan ekonomi yang agresif wajib dilakukan untuk mengejar ketertinggalan.

Baca Juga: Mahfud MD: Putusan MK Larang Polisi Rangkap Jabatan Sipil Berlaku Seketika, Tak Perlu Tunggu Aturan Baru

“Kalau kita menjadi negara maju, kurang (dari) 8 persen itu. Kita harus menciptakan pertumbuhan ekonomi double digit selama lebih dari 10 tahun baru ada harapan kita menjadi negara maju,” ucapnya.

Ia menambahkan, orientasi jangka panjang ini menjadi dasar perumusan kebijakan di bidang fiskal maupun pembangunan nasional.

Kaitkan Perlambatan Ekonomi dengan Lonjakan Demonstrasi

Dalam penjelasannya, Menkeu juga menyinggung gejolak sosial yang terjadi pada Agustus 2025. Ia menyebut aksi-aksi demonstrasi saat itu selaras dengan kondisi ekonomi yang sempat menurun.

Baca Juga: Perkembangan Baru Kasus Ledakan SMAN 72: ABH Diduga Beli Bom Rakitan Online, Paket Diterima Orang Tuanya Tanpa Curiga

“Anda lihat kan kemarin waktu bulan Agustus tahun ini banyak demo di mana-mana?” tuturnya.

“Kenapa terjadi? Karena ekonomi kita diperlambat entah sengaja entah enggak sengaja saya enggak tahu secara terus ya,” lanjutnya.

Purbaya menilai stabilitas sosial sangat dipengaruhi daya beli dan optimisme ekonomi masyarakat, sehingga menjaga momentum pertumbuhan menjadi keharusan.

Sumitronomics Jadi Fondasi Kebijakan Struktural

Halaman:

Tags

Terkini