(KLIKANGGARAN) – Peristiwa keracunan massal di Kabupaten Bandung Barat (KBB) pekan lalu kembali memicu sorotan publik terhadap penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sebagai tindak lanjut, Badan Gizi Nasional (BGN) menonaktifkan sementara puluhan dapur MBG. Langkah ini dinilai sebagai sinyal keras pemerintah untuk mengutamakan keselamatan penerima manfaat.
Keputusan tersebut juga menjadi penegasan bahwa kepercayaan publik terhadap program unggulan pemerintah harus dijaga dengan pengawasan ketat.
Di sisi lain, parlemen mengajukan gagasan baru. Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Said Abdullah menyarankan agar dapur MBG dipusatkan di sekolah guna mengurangi beban Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan memangkas rantai distribusi.
Evaluasi Ketat dari BGN
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang menegaskan keselamatan penerima manfaat adalah prioritas utama.
“Nonaktif sementara ini adalah bagian dari proses evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang. Keselamatan masyarakat, utamanya anak-anak penerima MBG jadi prioritas utama,” ujar Nanik kepada awak media di Jakarta, pada Selasa, 30 September 2025.
BGN menyampaikan bahwa 56 SPPG kini menunggu hasil laboratorium dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Jika terbukti lalai, sanksi tegas hingga pencabutan izin siap diberlakukan.
Wajib Gunakan Test Kit
Presiden RI, Prabowo Subianto sebelumnya telah menginstruksikan setiap dapur MBG dilengkapi alat uji makanan sebagai standar pencegahan.
“Saudara-saudara, 30 juta penerima kita bangga, kita risau masih ada kasus keracunan," tegas Prabowo kepada awak media di Jakarta, pada Senin, 29 September 2025.
"Makanya kita tertibkan semua SPPG, semua dapur MBG. Kita sudah bikin SOP, semua alat harus dicuci pakai alat modern dan semua dapur harus punya test kit,” imbuhnya.
DPR Usulkan Kantin Sekolah Jadi Dapur
Said Abdullah menilai target memasak 3 ribu porsi per hari terlalu berat bagi SPPG. Ia mendorong agar sekolah mengambil alih fungsi dapur MBG.
“Bebannya terlalu berat kalau 3 ribu, disesuaikan saja 1.000 atau pemerintah ambil posisi ekstrem, langsung dapur MBG di sekolah-sekolah,” ujar Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin, 29 September 2025.