kebijakan

FSGI Evaluasi 5 Tahun Pemerintahan Jokowi dan Sampaikan Harapan kepada Pemerintahan Prabowo, Berapa Nilai Rata-Ratanya?

Minggu, 20 Oktober 2024 | 10:02 WIB
Nadiem Makarim (kemendikbudristek)

Kualitas guru masih rendah dalam upaya menumbuhkan ketrampilan berfikir peserta didik dimasa delan . Hal ini terlihat dalam skor PISSA untuk Indonesi pada tahun 2022 yg bahkan mengalqmi penurunan dari skor sebelumnya . Skor siswa Indonesia untuk Matematika rata rata 366 poin , sementara skor OECD 472 poin . Dalam membaca rata rata skor Indonesia 359 poin, rata rata OECD 476 poin . Untuk Scins skor rata rata 383 poin , OECD rata rata 485 poin skirnya . Dengan rata rata skor siswa Indonesia seperti diatas maka terlihat kemampuan Literasi dan Numerasi siswa Indonesia masih rendah . Tentunya kemampuan ini akan menjadi hambatan dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maju seperti yg sering didengung dengungkan .

Pemerintahan baru mempunyai pekerjaan yg cukup berat dalam menumbuhkan ketrampilan berfikir peserta didik Indonesia . Pemerintah memberikan pelatihan kepada para guru dalam pembelaran berbasis literasi dan numerasi. Para Kepala Satuan Pendidikan perlunya menganggarkan untuk pelatihannya, melengkapi sarananya serta perlunya membangun kesadaran para gurunya dalam membimbing pembelajaran berbasis literasi dan numerasi .

Para Penilik Sekolah, pengawas serta Dinas pendidikan senantiyasa melakukan pemantauan secara kontinyuitas untuk memastikan pembelajaran berbasis literasi dan numerasi mampu menumbuhkan ketrampilan berfikir siswa serta mekakukan evaluasinya .

2.FSGI mendorong Menteri Pendidikan yang baru dapat menghapus terminologi penggerak dan melakukan langkah-langkah yang adil dan bijaksana seperti :
(1) Pemerataan Peluang Pengembangan Karier; Menciptakan sistem yang memberikan kesempatan pengembangan karier yang sama bagi semua guru, tanpa memandang status sebagai Guru Penggerak atau guru biasa;
(2) Penghargaan yang Adil; Memberikan penghargaan dan insentif yang adil berdasarkan prestasi dan dedikasi, bukan hanya pada status atau gelar;
(3) Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi; Menyediakan pelatihan dan program pengembangan kompetensi yang dapat diakses oleh semua guru untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan mereka.

3. FSGI Mengapresiasi program P3K yang digagas oleh pemerintah, peningkatan kesejahteraan dan masa depan para guru sangat menggembirakan dan program ini perlu dilanjutkan untuk pemerintah kedepannya. Namun perlu ada fungsi pengawasan di daerah melalui lembaga independen tentang perekrutan P3K sampai pada penyebaran kebutuhan guru-guru P3K disetiap sekolah.

Adanya penumpukan Guru -Guru P3K berimbas pada pemberian jam mengajar disekolah yang tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah. Proses perpindahan guru P3K yang seharusnya memenuhi formasi yang ada, akan tetapi fakta dilapangan banyak guru – guru P3K yang meminta perpindahan ke sekolah yang diinginkannya berdasarkan pertimbangan tempat domisili yang jauh.

4. FSGI mendorong pemerintahan pusat dan pemerintah daerah yang baru untuk bersinergi melanjutkan program MB episode 25, yaitu pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan, mengingat angka kekerasan yang tinggi di satuan pendidikan yang sudah memasuki darurat kekerasan. Selama ini Kemendikbudristek sudah berupaya secara sistematis dan terstruktur dalam membangun sistem pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah. Justru sebagian hambatannya malah berada di pemerintah daerah.

Halaman:

Tags

Terkini